Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jalasveva Jayamahe: Konsep Besar IPC Membangun Era Baru Maritim Indonesia

Jalasveva Jayamahe: Konsep Besar IPC Membangun Era Baru Maritim Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Secara geografis, Indonesia terletak pada garis yang sangat strategis dalam percaturan antar bangsa dengan dukungan kekayaan sumber daya maritim dan non-maritim yang mampu mempengaruhi sistem internasional. Oleh karena itu, prolog tentang klaim harga diri Republik Indonesia sebagai negara maritim yang digdaya tentu bukan niscaya.

 

Indonesia memiliki bargain geostrategis yang jika dimanfaatkan dengan optimal, akan memberikan efek domino besar untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional yang kita impikan bersama. Dan dari ujung utara Jakarta, Indonesia memiliki PT Pelabuhan Indonesia II (IPC) yang semakin tinggi menyingsingkan lengan demi mewujudkan visi Pelabuhan Indonesia menjadi World Class Modern Port.

 

Telah diinisiasi sejak tahun 2016 lalu melalui fase Fit In Infrastructure, komitmen IPC untuk membawa pelabuhan Indonesia sebagai gerbang perdagangan dunia terus ditempa. Fase demi fase telah dilalui dengan performa operasional dan finansial yang positif. Kini, IPC bersiap lepas landas mewujudkan fase terakhir pada roadmap korporasi, yaitu World Class Performance.

 

Baca Juga: Menebak Wajah Pelabuhan Pasca ‘Terpapar’ Gelombang Disrupsi

 

Pada fase ini, IPC dituntut untuk terus bergerak, menghirup akselerasi zaman, dan menjadi entitas yang adaptif. Seiring disrupsi digital yang menghentak tanpa batas, perilaku pengguna jasa pun terus berubah. Pada perbincangan Kamis lalu (21/11), Elvyn G. Massasya sebagai Direktur Utama yang telah sukses menahkodai IPC melalui empat fase transformasi mengamini hal tersebut. Bahwa perubahan zaman menuntut pelabuhan untuk menggeser konsep dari Port to Port menjadi Door to Door.

 

“Untuk bisa mengakomodasi hal itu, maka pelabuhan itu harus bertransformasi. Transformasi untuk mengubah bentuknya tidak sekadar seperti sekarang yang fungsinya sebagai port operator. Tapi fungsi port operator ini harus di-enhance menjadi trade facilitator. Fungsi port operator itu kan dalam bahasa sederhana adalah infrastruktur player. Kita punya terminal, kita punya lahan, lalu orang pake, kita sewakan dan seterusnya. Nah itu sudah tidak cukup lagi. Tidak memadai lagi, seiring dengan ekonomi dunia dan kebutuhan pengguna jasa. Maka untuk bisa mendukung approachmenjadi trade facilitator, basisnya adalah digital. Dengan cara berpikir itu, pelabuhan ini juga harus bertransformasi menjadi digital port. Itulah awal mula kebutuhan akan digital port. Proses bisnis yang dilakukan nggak bisa lagi dengan cara konvensional atau manual," kata Elvyn.

 

Baca Juga: Tiga Tahun Lagi, Indonesia Punya Pelabuhan Full Robotik

 

Revolusi pelabuhan digital telah dimulai. Berpusat pada pengembangan pelabuhan yang terus diakselerasi untuk memangkas waktu bongkar muat melalui penggunaan layanan dan fasilitas khusus. Fasilitas antar moda yang komprehensif di Tanjung Priok membuka akses konektivitas ke seluruh kota di Indonesia, bahkan kini memiliki kapabilitas untuk melayani kapal-kapal generasi terbaru yang mengarah langsung ke berbagai pusat perdagangan internasional melalui layanan direct call.

 

Untuk mendukungnya, beberapa sistem unggulan yang terotomatisasi telah diimplementasikan, diantaranya adalahDirect Call Transhipment, Bu­ffer Area, Car Terminal Operating System, Reception Facility, Non Petikemas Terminal Operating System (NPKTOS), Terminal Operation System (TOS, Auto Tally, Container Freight Station (CFS), DO Online, Vessel Tra?c System (VTS), Vessel Management System (VMS), Marine Operating System (MOS) danAuto Gate. Implementasi seluruh sistem tersebut memiliki dampak yang terbukti sangat besar. Mulai dari reduksi biaya logistik secara besar-besaran, hingga meningkatkan transparansi dan tata kelola yang baik mengingat bahwa sistem digital memastikan pencatatan seluruh pergerakan pelabuhan pada sistem. 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: