Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jalasveva Jayamahe: Konsep Besar IPC Membangun Era Baru Maritim Indonesia

Jalasveva Jayamahe: Konsep Besar IPC Membangun Era Baru Maritim Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi

 

Elvyn juga menegaskan bahwa pengembangan masih terus dilakukan. “Kita expect in the five coming years, tahun 2024, kita punya visi baru menjadi trade facilitator. Semua aktivitas ini nanti bisa dilakukan berbasis digital. Ada satu platform bersama, seperti marketplace yang mempertemukan semua. Di mana orang-orang yang ingin cari kapal bisa ke situ. Cari gudang bisa ke situ. Cari truk bisa di situ. Ini kita sebut platform untuk maritim. Inilah yang disebut dengan trade facilitator, dan semua basisnya adalah digital. Itulah visi kita ke depan, yaitu stepkedua dari transformasi kita setelah sukses di level pertama menjadi pelabuhan berkelas dunia”.

 

Dengan gelontoran dana digitalisasi mencapai Rp1 triliun untuk pengembangan sistem dari segi softwaredan hardware, IPC tidak terlena dan tetap menyadari bahwa bahan bakar utama korporasi berpelat merah ini adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Dibutuhkan sinergi yang luar biasa, bukan dari sisi hardwaresaja, namun juga peoplesebagai pemegang kendali. Untuk menghadapi perjalanan menuju visi menjadi digital port dan trade facilitator, IPC menyusun sebuah journey bertemakan digital culture.

 

Baca Juga: Perjalanan Panjang Evlyn Bawa IPC Menjadi "World Class Port"

 

“Jadi ada perubahan yang kita lakukan, sehingga SDM-nya itu aware, familiar dengan tadi. Dan kita menerapkan ini tidak hanya di aspek operasional, tapi juga pada back office. Kayakkeseharian kita sekarang kirim undangan pake elektronik, informasi pake elektronik. Artinya bagaimana mengimplementasikan semangat digital ke dalam aktivitas perusahaan. Jadi dia berbarengan antara transformasi menuju digital portdengan transformasi peopleyang memiliki digital culture”, tandas Elvyn.

 

Tak hanya untuk saat ini, IPC telah memproyeksikan kejayaan industri maritim Indonesia hingga jauh ke depan. Melalui IPC Corporate University, entitas pendidikan yang resmi berdiri pada 2015 lalu, IPC menggodok dan mencetak kader generasi unggul berstandar internasional. Dengan komitmen menjadikan diri sebagai pusat pengembangan kompetensi profesional di bidang kepelabuhan, maritim, logistik, manajemen, dan kepemimpinan, digitalisasi dan perubahan zaman bukan lagi menjadi momok menakutkan, karena sudah ada generasi yang siap meneruskan perjuangan membawa bangsa ini terus berjaya di darat dan lautan.

 

Baca Juga: Saingi UEA dan Prancis, IPC Siap Terapkan Blockchain di Pelabuhan Indonesia

 

Untuk mendukungnya, IPC juga membangun Museum Maritim yang ditargetkan dapat menjadi pusat riset dan sumber pengetahuan maritim Indonesia. Museum Maritim ini akan dibangun dengan konsep digital yang terkoneksi dengan perpustakaan Pelindo Grup. Sehingga data serta informasi yang disediakan Museum Maritim nantinya dapat melestarikan khazanah kelautan Indonesia dan menjadi sumber rujukan bagi para periset yang mendalami bidang kemaritiman.

 

End game yang kita tuju adalah bahwa ini menunjukkan perusahaan kami agile terhadap perubahan jaman. Karena di dunia ini ada megratren, ada banyak perubahan-perubahan. Nah, korporasi itu kan tuntutannya harus survive, harus everlasting. Maka kita harus adopsi itu semua sehingga menjadi port yang modern sesuai kebutuhan jaman. Ini semua kita siapkan dalam rangka membangun pelabuhan di era baru yang memberi kontribusi optimal pada perekonomian.  Jadi ini satu konsep besar membangun era baru, bukan hanya era baru pelabuhan tapi juga era baru maritim Indonesia”. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: