Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ahok Masuk Pertamina, Bara JP: Harusnya Dirut, Bukan Komut

Ahok Masuk Pertamina, Bara JP: Harusnya Dirut, Bukan Komut Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (tengah) menghadiri upacara pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). | Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Viktor S. Sirait menyayangkan seharusnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menduduki kursi direktur utama (dirut) di Pertamina, Inalum, atau PLN. Menurutnya, jika Ahok jadi dirut akan bisa lebih optimal melakukan perbaikan di salah satu perusahaan strategis nasional tersebut.

Baca Juga: Mulai Tugas d Pertamina Pekan Depan, Segini Jumlah Gaji Ahok!

"Ahok punya modal yang cukup baik untuk memimpin perusahaan BUMN tersebut, karena dia punya kemampuan dan kredibilitas yang cukup baik. Ia berani melakukan perubahan dari sebuah kebiasaan yang kadang sudah dianggap benar namun ternyata tidak," kata Viktor.

Ia menambahkan kredibilitas Ahok selama ini sudah terbukti, tidak tunduk pada kepentingan siapapun.

"Kita ingin melihat Pertamina, PLN, atau Inalum, yang bisa mengoptimalkan potensi perusahaan untuk lebih besar lagi. Juga untuk bisa memberikan pelayanan yang cukup baik terhadap masyarakat," katanya.

Tiga BUMN ini atau BUMN lainnya, kata Viktor, harus dikelola secara benar agar bisa menjadi sebuah perusahaan profesional yang mengoptimalkan keuntungan. Selain itu agar bisa mencapai tujuannya sebagai agen pembangunan nasional sesuai yang tercatat dalam undang-undang BUMN.

Ia mengatakan seharusnya Menteri BUMN Erick Thohir sudah tepat dan tak perlu terpengaruh dengan tuduhan beberapa pihak mengenai Ahok yang tidak didasarkan objektifitas.

"Tuduhan subjektif yang didasarkan oleh selera suka dan tidak suka. Tidak tepat jika mengaitkan urusan politik dengan urusan profesionalisme dalam mengelola sebuah perusahaan besar seperti Pertamina," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: