Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bakar Bendera AS dan Israel, Pendukung Hizbullah Kepung Kedubes AS

Bakar Bendera AS dan Israel, Pendukung Hizbullah Kepung Kedubes AS Kredit Foto: (Foto/Reuters)
Warta Ekonomi, Beirut -

Sekelompok demonstran dari pendukung Hizbullah berbaris mengepung Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Awkar, 11 km dari Beirut, Minggu (24/11). Mereka memprotes atas campur tangan AS dalam keterlibatan urusan Lebanon.

Tentara Lebanon mencegah para pengunjuk rasa untuk maju ke jalan menuju kedutaan setelah mendirikan barisan keamanan. Para pemuda dari Partai Komunis, Partai Nasionalis Sosial Suriah, dan beberapa pengungsi Palestina berpartisipasi dalam demonstrasi.

"Dengan perlawanan dan melawan campur tangan AS yang diungkapkan oleh mantan Duta Besar AS Jeffrey Feltman," ujar demonstran dikutip dari ArabNews, Senin (25/11).

Baca Juga: Drone Milik Israel di Lebanon Ditembak Kelompok Hizbullah

Demonstran membakar bendera AS dan Israel. Beberapa mencoba memotong kawat berduri untuk menerobos barisan keamanan yang menyebabkan kerusuhan dan dibubarkan oleh pasukan keamanan internal dengan gas air mata.

Demonstrasi itu bertepatan dengan kampanye media sosial yang menuduh gerakan sipil di Lebanon menerima dana dan arahan AS. Seorang pengguna Twitter menjawab "Apakah Anda mengizinkan kami untuk berdemonstrasi di luar Kedutaan Besar Iran?".

Protes damai di Beirut, Tripoli dan Sidon untuk menolak penyitaan properti maritim pun terjadi pada Minggu. Pada Sabtu malam, protes damai terjadi untuk pertama kalinya di lingkungan dalam Beirut, sejumlah warga dari lingkungan pro-Hariri hadir.

Para pengunjuk rasa, yang mengibarkan bendera dan balon Lebanon, meneriakkan slogan-slogan yang mengutuk kehidupan yang sulit dan kondisi ekonomi. Mereka menuntut pembentukan pemerintahan yang cepat yang menanggapi tuntutan gerakan sipil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: