Ribuan pendukung pemerintah Iran berunjuk rasa di Teheran pada Senin (25/11). Aksi ini menuduh Amerika Serikat (AS) dan Israel menghasut terjadinya protes antipemerintah yang terjadi dalam beberapa waktu ini.
Laporan TV Iran memperlihatkan cuplikan langsung dari kerumunan yang meneriakkan "Kematian bagi Amerika" dan "Kematian bagi Israel". "Saya merekomendasikan mereka (negara-negara asing) melihat pawai hari ini untuk melihat siapa sebenarnya orang-orang di Iran dan apa yang mereka katakan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi dilansir Reuters.
Baca Juga: Usai Unjuk Rasa BBM, Iran Mulai Pulihkan Akses Internet
Dalam protes tersebut, Panglima tertinggi Pengawal Revolusi Iran Hossein Salami pun menyampaikan pidato. Dia memperingatkan AS dan sekutu regionalnya untuk tidak mendorong Teheran ke pembalasan besar atas dukungan mereka terhadap perusuh.
Pemerintah menyalahkan perusuh yang terkait dengan orang-orang buangan dan AS, Israel, dan Arab Saudi karena mengobarkan kerusuhan di jalan."Kami telah menunjukkan pengekangan. Tapi kami akan menghancurkan musuh-musuh kami, Amerika, Israel dan Arab Saudi jika mereka melewati garis merah kami," kata Salami kepada para demonstran pro-pemerintah di Lapangan Revolusi Teheran.
Otoritas negara memperingatkan perusuh akan mendapatkan hukuman berat jika kerusuhan berlanjut. Akhir pekan lalu, mereka menyatakan gangguan telah berhenti, meskipun video yang tidak terverifikasi memperlihatkan protes sporadis terus di beberapa tempat.
Washington berpihak pada pengunjuk rasa Iran sementara Prancis dan Jerman telah menyatakan keprihatinan mendalam atas laporan banyak kematian selama protes. Rekaman media sosial telah menunjukkan polisi pada sepeda motor mengemudi ke kerumunan dan menyerang pengunjuk rasa. Video lain menunjukkan polisi menembaki orang-orang dengan amunisi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: