Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makin Berada di Bawah Tekanan 'Musuh' Amerika, Penjualan HP Xiaomi di China Kena Batunya

Makin Berada di Bawah Tekanan 'Musuh' Amerika, Penjualan HP Xiaomi di China Kena Batunya Kredit Foto: KrAsia
Warta Ekonomi, Surakarta -

Produsen ponsel pintar China, Xiaomi Corp mencatat pertumbuhan pendapatan kuartal terlambat karena pasar China bergulat dalam penjualan yang melambat, serta di tengah persaingannya dengan Huawei.

Permintaan terhadap ponsel pintar menurun di China karena konsumen memilih mempertahankan perangkat lamanya. Pembeli juga lebih memilih mengantre untuk mendapatkan produk Huawei sehingga penjualan produsen terbesar nomor dua itu melonjak.

Ponsel pintar masih menjadi sumber pendapatan andalan Xiaomi, meski sudah merambah sektor lain seperti layanan internet. "Namun, bisnis baru itu baru menyumbang 10% dari total pendapatan," kata perusahaan, dikutip dari Reuters, Kamis (28/11/2019).

Baca Juga: Bersaing Sengit, Bos Xiaomi Justru Banggakan Huawei

Pendapatan bisnis ponsel pintar Xiaomi turun 8% menjadi 32,3 miliar yuan pada kuartal III, menjual sekitar 32,1 juta ponsel. Angka itu lebih sedikit satu juta unit dibanding tahun lalu.

Chief Financial Officer Xiaomi, Chew Shou Zhi menyebutkan, "jika Anda melihat pasar ponsel pintar China dalam dua tahun terakhir, memang benar ada sejumlah penurunan dan baru-baru ini kami juga mengalami beberapa tekanan di pasar."

Sementara itu, total pendapatannya justru naik 5,5% menjadi 53,66 miliar yuan dari periode yang sama tahun lalu, sesuai dengan ekspektasi analis.

Langkah Xiaomi untuk Hadapi Penurunan Permintaan di China

Xiaomi agresif menebus penurunan penjualan di China dengan mendorong bisnis di pasar internasionalnya. Sayangnya, karena hal itu biaya penjualan dan pemasaran perusahaan jadi melonjak 16%.

Untungnya, pendapatan ponsel pintar dari pasar internasionalnya meningkat dari 2,89 miliar yuan tahun lalu, menjadi 3,47 miliar yuan.

Namun apa daya, investor tetap tak terkesan oleh upaya Xiaomi, membuat sahamnya anjlok hampir 1/3 pada tahun ini.

Pada 2020, perusahaan itu berniat meluncurkan perangkat 5G jika teknologi itu sudah tersedia di seluruh wilayah China. Saat ini, Xiaomi sudah merilis dua model ponsel cerdas 5G, satu di Eropa dan satu di China.

Bulan lalu, CEO Lei Jun mengatakan perusahaan akan merilis lebih dari 10 ponsel 5G dengan variasi harga berbeda pada tahun depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: