Pertama, ini momen bagi pemerintah untuk melihat dan merefleksikan secara objektif peran umat Islam dalam sejarah bangsa Indonesia.
Kedua, jangan ada kesan memutus mata rantai peran sejarah umat Islam tersebut. Sebaliknya justru harus didorong semakin kuat dalam dimensi kekinian.
Ketiga, untuk itu, Pemerintah harus melihat semangat persaudaraan 212 secara positif dan konstruktif.
Keempat, persaudaraan reuni 212 ini merupakan kekuatan umat yang dahsyat yang bisa diberdayakan untuk mengokohkan keindonesiaan dan membangun bangsa.
"Semangat dan potensinya harus dapat diarahkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dirasakan rakyat dan umat sehingga masa depan Indonesia jauh lebih baik, maju, adil, dan sejahtera," pungkas Jazuli.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: