Beri Komentar pada Ljungberg, Martin Keown: Fokus Ubah Mentalitas Para Pemain
Martin Keown memberikan komentar soal kiprah Freddie Ljungberg pada laga debutnya sebagai pelatih Arsenal. Keown pun memberikan saran agar Ljungberg untuk bisa mengubah mentalitas para anak-anak asuhannya tersebut.
Sebagaimana diketahui, Arsenal kembali meraih hasil ketika bertandang ke markas Norwich. Dalam laga yang berlangsung di Corrow Road, bahkan Arsenal sempat dua kali tertinggal oleh kubu tamu melalui gol-gol dari Teemu Pukki serta Todd Cantwell.
Beruntung Arsenal memiliki sosok Pierre-Emerick Aubameyang di lini depan mereka. Ya, penyerang berpaspor Gabon tersebut berhasil menyelamatkan Arsenal dari kekalahan melalui brace-nya. Walaupun begitu, performa Arsenal di laga kontra Norwich dituding tak mengalami banyak perubahan.
Baca Juga: Arsenal Tak Kunjung Menang Meski Sudah Ganti Pelatih, Ini Komentar Pires
Padahal beberapa hari jelang laga kontra Norwich, manajemen Arsenal akhirnya memecat Unai Emery dari kursi kepelatihan dan menunjuk Ljungberg sebagai caretaker. Hal itu dilakukan demi Arsenal bisa kembali ke jalur kemenangan.
Keown pun mengaku sangat tahu apa yang jadi masalah utama Arsenal pada saat ini. Maka dari itu, Keown lantas menyarankan agar Ljungberg memfokuskan diri untuk bisa mengubah mentalitas para pemain Arsenal yang kini dinilai sangat bobrok.
“Pada saat Arsene Wenger datang, kami sudah membuat identitas sendiri dan pemain kreatif sudah terkunci dengan itu. Ada tanggung jawab di dalam tim. Mereka sudah pasti bisa ditanamkan untuk melakukan itu,” ucap Keown, seperti dikutip dari Talksport, Senin (2/12/2019).
“Itu merupakan sebuah tanggung jawab untuk para pemain. Seharusnya terdapat sebuah mentalitas di mana tidak akan ada cara bagi (Teemu) Pukki menjadi berita utama. Freddie harus melakukan ini di sesi latihan yang dijalaninya,” sambungnya.
“Saya merasa sangat yakin dia paham itu karena dia sendiri adalah orang yang keras serta rajin. Dia harus menjadi sosok seperti itu sebagai pelatih. Anda harus tahu tanggung jawab saat sedang tak menguasai bola. Ini soal edukasi dan posisi.”
“Ini adalah mengenai jarak antara gelandang dan lini pertahanan. Anda tidak hanya bermain saat memiliki bola. Lihat semua tim terbaik dan mereka menekan dengan sangat baik sebagai satu unit,” tuntas pria berusia 53 tahun tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: