Sementara itu, tujuan awal Padiberas Nasional Berhad (Bernas) didirikan untuk memfasilitasi kegiatan pemasaran industri padi sekaligus dengan mandat untuk memenuhi beberapa kewajiban sosial.
Selama beberapa dekade, Bernas bertindak sebagai penjaga pintu perdagangan beras dengan alasan peran tersebut adalah penting dalam memberikan peraturan ekonomi untuk memberi manfaat bagi kesejahteraan petani.
Namun, sebagaimana Bulog, Bernas juga dihadapkan pada kritik yang menyebutnya menjalankan praktik monopoli. Praktik ini dikhawatirkan dapat mengurangi manfaat dari kinerja Bernas terhadap kestabilan pangan di Malaysia.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Malaysia membuka perdagangan beras dengan menghentikan monopoli impor pada 2021 dan untuk menerapkan model baru perdagangan beras yang pelan-pelan mengurangi peranan Bernas di dalamnya.
Simpulannya bahwa BUMN memang cukup berhasil mencapai target ketersediaan serta keterjangkauan pangan di kedua negara melalui instrumen perlindungan pasar. Meskipun begitu, ada beberapa temuan yang muncul ketika pemerintah mengimplementasikan perdagangan sentralistik untuk menjaga industri pangan domestik.
"Temuan pertama yang kami dapatkan adalah munculnya kerugian yang dialami industri padi dan beras. Di Malaysia, harga beras yang dikendalikan negara telah menyebabkan monopoli rantai pasokan padi dan beras secara bertahap, yang membatasi inovasi dan kompetisi pemain pasar," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: