Potensi penghimpunan zakat melalui lembaga resmi di Jawa Barat mencapai Rp26 triliun. Meski demikian, penyerapan zakat masih sangat minim jika dibandingkan dengan potensi yang ada.
Kepala Baznas Jawa Barat Arif Ramdhani mengatakan capaian zakat di Jabar masih di bawah 1% dibandingkan tingginya potensi yang ada.
"Sejak awal tahun hingga November ini, realisasinya baru Rp750 miliar. Padahal, dengan jumlah penduduk yang besar, menurut dia potensinya bisa mencapai Rp26,8 triliun," katanya kepada wartawan di gedung Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Senin (2/11/2019) malam.
Baca Juga: Askrindo Salurkan Rp2,2 M Dana BL ke Baznas
Baca Juga: Permudah Donasi, GoPay-Baznas Luncurkan Inovasi Zakat
Arif pun mengimbau warga mampu agar menyalurkan zakat kepada lembaga resmi agar pembagiannya merata dan tepat sasaran. Terlebih, ia meyakini zakat mampu menjadi penggerak perekonomian masyarakat khususnya yang tidak mampu agar berdaya dan mandiri.
"Selain untuk menggerakkan sektor ekonomi, menurutnya zakat yang dikelola Baznas akan disalurkan untuk kegiatan pendidikan," ujarnya.
Berkenaan dengan penyaluran zakat, misalnya Basarnaz Jabar akan menyalurkan 10 ribu Alquran ke pelosok Jawa Barat. Cara ini pun menurutnya dipilih karena masih banyak masjid di pelosok Jawa Barat yang tidak memiliki Alquran yang layak.
"Banyak masjid-masjid, surau-surau di pelosok yang Quran-nya sudah lusuh," imbuhnya.
Senada dengan, Kepala Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial Provinsi Jawa Barat Ida Wahida Hidayati mengatakan, zakat memiliki peran yang strategis baik dari sisi keagamaan, pendidikan, hingga ekonomi. Namun, meski hal ini telah dinyatakan langsung dalam Alquran, dia mengakui belum terhimpun optimal.
"Makanya kita buat jejaring penghimpunan zakat sampai ke tingkat terbawah di masyarakat," ujarnya.
Selain itu, perlu inovasi lain agar penghimpunannya maksimal.
"Agar memudahkan muzakki dalam berzakat," katanya.
Saat ini, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tengah mengembangkan penghimpunan zakat secara digital.
Selain untuk memanfaatkan teknologi, ini dipilih agar penghimpunan zakat mampu menyentuh semua kalangan terutama milenial. "Semoga setiap tahunnya bisa terus meningkat," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Bandung Dadang Naser menilai zakat sebagai sumber kekuatan ekonomi umat yang harus dikelola dengan baik. "Indonesia mayoritas Islam. Ini sebagai kekuatan kesejahteraan umat," katanya.
Jika dikelola dengan baik, maka umat akan sejahtera karena akan menghapus kemiskinan. "Tak ada lagi kemelaratan, kebodohan. Bisa menjamin jenjang sekolah warga yang lebih tinggi," ujarnya
Dia berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat mampu mengelola CSR dengan baik demi kesejahteraan masyarakat. Selama ini, menurutnya dana sosial tersebut hanya dibagikan begitu saja.
"Dana CSR bjb saja berpuluh-puluh miliar. Jangan hanya nampung, dibagikan, nampung, dibagikan. Itu akan habis," tegasnya.
Dia berharap penggunaan dana tersebut dialokasikan untuk membangun pusat perekonomian rakyat. "Mestinya Pak Gubernur Jawa Barat memanfaatkan CSR Bank bjb untuk membuat pasar induk modern milik Baznas," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: