Kanselir Merkel Minta Jerman Tak Lupakan Kejahatan NAZI, Terutama Holocaust
"Menyadari tanggung jawab ini adalah bagian dari identitas nasional kita, pemahaman diri kita sebagai masyarakat yang tercerahkan dan bebas ... sebuah demokrasi."
Jerman terus memiliki "rasa malu yang mendalam" atas apa yang terjadi di Auschwitz-Birkenau.
"Tidak ada kata-kata untuk mengekspresikan kesedihan kita," kata Merkel.
"Aku menundukkan kepalaku di depan para korban," katanya kepada para korban yang selamat dari Holocaust (pembunuhan penganut Yahudi di Eropa oleh Nazi).
Baca Juga: Wow! Jerman Buka Kemungkinan Perbankan Jual dan Simpan Aset Kripto
Merkel juga mengakui kemunculan anti-Semitisme di negaranya, dan dia akan melawannya dengan membagikan sejarah kamp pemusnahan.
Merkel juga didampingi oleh presiden Dewan Sentral Yahudi Jerman, Josef Schuster, dan ketua Dewan Sentral Jerman Sinti dan Roma, Romani Rose.
Peristiwa besar direncanakan untuk peringatan 75 tahun pembebasan Auschwitz oleh pasukan Soviet pada 27 Januari.
Tetapi Merkel telah memilih untuk pergi ke lokasi sekarang, dan untuk menghadiri peringatan 10 tahun Yayasan Auschwitz-Birkenau, sebuah kelompok yang mencoba untuk melestarikan kamp sebagai peringatan dan peringatan bagi generasi mendatang.
Sebagai bagian dari kunjungannya, negara-negara federal Jerman meberikan hadiah 60 juta euro (sekira Rp930 miliar) kepada yayasan.
Meskipun dia telah mengunjungi kamp-kamp lain, termasuk Dachau dan Buchenwald di Jerman, ini adalah kunjungan pertama kanselir ke kamp kematian Nazi yang paling terkenal, yang terletak di sebelah barat kota Krakow, Polandia.Kanselir
Jerman telah melakukan perjalanan ke Auschwitz sebelumnya. Helmut Schmidt mengunjungi pada tahun 1977 dan Helmut Kohl pada tahun 1989 dan 1995. Namun tidak ada yang mengunjungi sejak itu, dan kunjungan pertama oleh kanselir selama 24 tahun ini dipandang sangat simbolis.
Kurang dari dua bulan lalu, seorang wanita berusia 40 tahun dan pria berusia 20 tahun ditembak mati di luar sebuah sinagog di Jerman timur. Seorang pria berusia 27 tahun mengaku memiliki motif sayap kanan, anti-Semit dalam kasus penembakan itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: