AS: Demonstrasi di Irak Tanda Masyarakat Mulai Kesal dengan Iran
Amerika Serikat (AS) mengatakan, demonstrasi di Irak pada akhir pekan lalu turut menentang keterlibatan Iran di negara itu. Washington menyebut ini adalah tanda-tanda bahwa masyarakat Irak mulai kesal dengan Iran.
"Orang-orang Irak keluar untuk memprotes sejumlah masalah, apakah itu peluang kerja, tekanan ekonomi, tetapi juga mengatakan bahwa mereka ingin Iran keluar dari negara mereka dan itu jadi pertanda," ucap Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (9/11/2019).
Baca Juga: AS Paksa Pemerintah Irak Selidiki Aksi Kekerasan di Nassiriya
Esper kemudian mengakui bahwa dia khawatir dengan ketidakstabilan di Irak dan menekankan bahwa AS tidak ingin negara itu runtuh.
“Apa yang tidak kita inginkan adalah (Irak) runtuh. Mereka sudah menjadi mitra kami yang baik dan kami harus terus mendukung mereka, seperti yang kami lakukan saat ini," ujarnya.
Jenderal Iran Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds, pasukan elit Garda Revolusi Iran (IRGC) dilaporkan mengunjungi Baghdad dua kali bulan lalu untuk memberi nasihat.
David Schenker, diplomat top AS untuk Timur Tengah, mengatakan, kehadiran Soleimani di Baghdad adalah sesuatu yang tidak lazim. "Ini sangat bermasalah dan ini merupakan pelanggaran besar terhadap kedaulatan Irak," kata Schenker.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: