Targetkan UMKM Berkontribusi Lebih Terhadap PDB dan Ekspor, Ini Kebijakan Kemenkop dan UKM
Membandingkan dengan UMKM sesama negara Asean, Teten juga menyebutkan Indonesia masih berada di posisi ke-4 di bawah Malaysia, Singapura, dan Thailand. "Index daya saing di Asean menyangkut sertifikasi internasional, kepemilikan akun bank, kemampuan mengelola usaha, hingga pengalaman manajerial, masih sangat rendah. Ini yang perlu kita tingkatkan," tukas Menkop.
Di tahapan itu, Menkop dan UKM juga berencana membangun semacam Rumah Produksi Bersama yang bisa dikelola koperasi, BLU, BUMN, BUMD, hingga swasta. "Di dalamnya mencakup kegiatan kurasi produk, produksi dan quality control, packaging, branding, standarisasi, hingga pelatihan vokasi," jelas Teten.
Baca Juga: Menkop-UKM Bersama Stafsus Presiden Bahas Pengembangan Produk UMKM
Teten juga meminta Pemda untuk mendorong pelaku UMKM untuk Go Online dalam pemasaran produknya. "Hanya saja, dalam pemasaran online, tak sekadar mengandalkan kualitas dan kemasan produk, serta unsur higienis saja, melainkan juga perilaku bisnis UMKM harus diperhatikan. Itu terkait pelayanan terhadap konsumen hingga tingkat kesiplinan UMKM merespons keinginan pasar," tegas Teten.
Dalam kesempatan yang sama, Teten juga memaparkan aneka produk asli Indonesia yang banyak diminati pasar internasional. Di antaranya, udang, pisang, fesyen Muslim, kopi, indigenous product (produk berbasis desa dan hutan) yang memiliki nilai tinggi, produk halal, dan furnitur.
"Kita semua harus memperluas dan memperkuat produk-produk tersebut di pasar global," pungkas Menkop.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum