Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Main! Tiket Final Timnas Indonesia U-22 vs Vietnam Ludes Terjual

Bukan Main! Tiket Final Timnas Indonesia U-22 vs Vietnam Ludes Terjual Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Manila -

Laga Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 versus Vietnam yang akan digelar pada Selasa (10/12/2019) pukul 19.00 WIB benar-benar menarik perhatian khalayak. Terbukti, tiket pertandingan laga Timnas Indonesia U-22 vs Vietnam yang digelar di Stadion Rizal Memorial, sudah ludes terjual sejak Senin 9 Desember 2019.

Hal itu berarti, akan ada sekira 12 ribu penonton yang memadati Stadion Rizal Memorial, sesuai jumlah kapasitas yang dimiliki venue tersebut. Lantas, berapa harga tiket laga Timnas Indonesia U-22 vs Vietnam?

Menurut penuturan panitia penyelenggara, harga tiket termurah berada di angka 100 peso atau sekira Rp28 ribu. Sementara untuk tiket termahal mencapai 700 peso atau setara Rp193 ribu.

Baca Juga: Akrab dengan Gelar Juara, Indra Sjafri Bawa Timnas Indonesia U-22 Juarai SEA Games 2019?

Hanya saja, panitia tidak tahu pembagian alokasi tiket untuk kedua suporter. Ia hanya tahu tiket pertandingan final SEA Games 2019 yang mempertemukan dua tim terkuat tersebut sudah ludes terjual.

“Untuk hari ini (Senin) tiket pertandingan final sudah habis. Kami belum mendapatkan informasi apakah ada penambahan tiket yang akan dijual," kata penjaga tiket booth di Stadion Rizal Memorial Ivan Jacinto, mengutip dari Goal, Selasa (10/12/2019).

"Saya tidak tahu secara pasti berapa kuota tiket yang diberikan kepada masing-masing suporter. Namun, saya hanya bisa memastikan tiket sudah habis terjual untuk semua sektor tribun," lanjut Ivan.

Terlepas dari tiket yang ludes terjual, baik Timnas Indonesia U-22 dan Vietnam sama-sama membidik gelar juara. Timnas Indonesia mengincar medali emas pertama yang terakhir kali merebut rebut pada SEA Games 1991 Filipina, atau 28 tahun yang lalu. Sementara Vietnam, semenjak bertajuk SEA Games pada 1977, mereka tidak pernah menjadi yang terbaik di cabang olahraga sepakbola putra.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: