Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pidato SBY, Sedikit Isi Politiknya, Banyak Angkat Isu Ekonomi

Pidato SBY, Sedikit Isi Politiknya, Banyak Angkat Isu Ekonomi Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono fokus menyampaikan pada persoalan ekonomi dan kesejahteraan rakyat dalam pidato refleksi pergantian tahun bertajuk "Indonesia Tahun 2020, Peluang, Tantangan, dan Harapan" di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu malam.

Baca Juga: Bela Gibran, Sindir Demokrat: Gerindra Sekarang Gak Kaya yang Dulu, Cemen!

"Dalam pidato ini, saya akan memfokuskan pada persoalan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Meskipun isu-isu lain juga penting, dalam kesempatan ini kami tidak bermaksud menyampaikannya, misalnya isu tentang politik dan demokrasi, tentang hukum dan keadilan, serta tentang persatuan dan kerukunan bangsa," kata SBY.

SBY menekankan dari semua permasalahan dan tantangan ekonomi saat ini, Demokrat juga hanya ingin berfokus pada lima isu.

Pertama, menyangkut pertumbuhan ekonomi; Kedua, pengangguran dan lapangan kerja; Ketiga, daya beli dan perlindungan sosial untuk rakyat; Keempat, kebijakan fiskal termasuk utang negara; Kelima, rencana pemindahan dan pembangunan ibu kota baru.

SBY menekankan isu itu dikemukakan setelah Demokrat mempelajari apa yang akan dilakukan oleh Pemerintah, termasuk pula apa yang diinginkan oleh Presiden Jokowi.

Di sisi lain, Demokrat juga mempelajari keadaan dan persoalan yang dihadapi rakyat, termasuk perasaan dan harapan-harapan rakyat.

"Semangat Demokrat adalah apa yang telah menjadi kebijakan dan program pemerintah, termasuk APBN tahun 2020, diharapkan bisa dicapai. Sekali lagi kami ingin pemerintah kita sukses," kata SBY.

Demokrat juga mempelajari dinamika dan perkembangan dunia yang akan berpengaruh pada Indonesia, baik yang menyangkut ekonomi, geopolitik, maupun gerakan-gerakan sosial yang tengah marak saat ini.

"Kita tak boleh lupa, Indonesia pernah terkena dampak prahara global pada tahun 1998, dan juga pada tahun 2008. Pada tahun 1998 kita tidak selamat dan terjatuh dalam krisis yang dalam. Pada tahun 2008, alhamdulillah, kita selamat. Kita bisa mengurangi dampak krisis ekonomi global waktu itu," kata SBY menjelaskan.

SBY menekankan bahwa permasalahan dan tantangan yang mengemuka saat ini adalah ekonomi. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus sungguh memberikan perhatian dan berupaya sekuat tenaga untuk mengatasinya.

"Mengapa? Jika ekonomi menurun, apalagi memburuk, rakyatlah yang paling terkena dampaknya, terutama rakyat golongan miskin dan kurang mampu, yang jumlahnya puluhan juta di negeri kita. Sebaliknya, jika ekonomi kita meningkat, taraf hidup rakyat akan meningkat pula," ujar SBY.

SBY menegaskan bahwa partainya tahu pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk mengatasi permasalahan ekonomi, termasuk menjaga pertumbuhan, fundamental, dan aspek-aspek ekonomi makro lainnya.

Menurut pengamatan Demokrat, sebagian upaya itu berhasil dengan baik, sebagian belum, atau paling tidak masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: