Semua Tahanan Uighur Sudah 'Lulus' Sebelum Dibawa ke Kamp Penahanan, China Menegaskan
Sejumlah laporan yang bocor ke media terkenal New York Times dan Konsorsium Internasional Investigative Journalists (ICIJ) menyoroti apa yang terjadi di jaringan pusat, yang diyakini menampung lebih dari satu juta orang, terutama Muslim Uighur dan minoritas lainnya.
Kemudian minggu lalu, Dewan Perwakilan Rakyat AS mengeluarkan undang-undang untuk melawan apa yang disebutnya "penahanan sewenang-wenang, penyiksaan, dan pelecehan" terhadap orang-orang Uighur, yang menyerukan "sanksi yang ditargetkan" pada anggota pemerintah China dan menamai sekretaris Partai Komunis di wilayah otonomi Xinjiang, Chen Quanguo.
RUU itu masih membutuhkan persetujuan dari Senat dan dari Presiden Donald Trump.
Namun, Zakir menggunakan konferensi pers dan menegaskan kembali bahwa negaranya memerlukan pusat-pusat pelatihan tersebut untuk memerangi ekstremisme agama.
"Ketika kehidupan orang-orang dari semua kelompok etnis di Xinjiang terancam serius oleh terorisme, AS menutup telinga," kata Zakir pada konferensi pers.
"Sekarang masyarakat Xinjiang terus berkembang dan orang-orang dari semua etnis hidup dan bekerja dalam damai, AS merasa tidak nyaman, dan menyerang serta melumuri Xinjiang."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: