Setelah dilanda banjir bandang, warga di Nagari Kampung Tarandam, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat kesulitan memperoleh air bersih. Karena itulah, mereka terpaksa menggunakan air isi ulang dan air hujan guna memenuhi kebutuhan minum dan bersih-bersih.
Krisis air bersih pascabanjir bandang tersebut terjadi setelah tiga hari pascabanjir bandang persediaan air bersih terhambat akibat rusaknya saluran pipa PDAM. Pipa distribusi air tersebut banyak mengalami kerusakan akibat diterjang banjir.
"Sejak banjir bandang sampai saat ini, saya belum mandi untuk menghemat stok air bersih. Tampungannya masih ada, namun terbatas," ujar Sumarni.
Baca Juga: Banjir Bandang Terjadi di Sigi Sulteng
Sumarni merupakan warga setempat yang mengaku kesulitan mendapatkan air bersih pascabanjir bandang menerjang kampung mereka. Dalam hal ini, warga memanfaatkan air hujan untuk bersih-bersih rumah dan lingkungan yang terdapat lumpur akibat banjir bandang yang menerjang.
Pasokan air bersih yang terbatas ditampung bersama oleh warga lainnya dan itu hanya digunakan untuk memasak air dan kebutuhan minum.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: