Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Angela Merkel, Bukti Nyata dari Emansipasi Wanita! Bangga!

Angela Merkel, Bukti Nyata dari Emansipasi Wanita! Bangga! Kredit Foto: Reuters/Hannibal Hanschke
Warta Ekonomi, Jakarta -

Forbes kembali merilis 100 nama wanita yang paling berpengaruh di dunia 2019. Posisi pertama masih ditempati oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel. Ia seakan tak tergantikan karena sudah duduk di peringkat satu selama 9 tahun lamanya.

Merkel tak hanya dikenal sebagai pemimpin Jerman, namun juga pemimpin de facto Uni Eropa. Sosoknya dikenal sebagai wanita pemberani.

Baca Juga: Ajib! Ini 5 Tokoh Wanita Paling Berpengaruh di Dunia

Prestasinya yang paling disoroti oleh Forbes adalah perlawanannya terhadap gerakan anti-imigrasi di Eropa. Saat ini, negara-negara maju, seperti Jerman dan Prancis memang menjadi pilihan utama para pengungsi di Eropa. Bahkan, tahun lalu, UNHCR mencatat ada 1,4 juta pengungsi di Jerman.

Sebagai pemimpin de facto Uni Eropa, Merkel harus ikut terlibat dalam masalah-masalah ekonomi yang terjadi pada zona itu. Pada awal 2010, Angela Merkel dengan tegas menekan kebijakan austerity alias penghematan bagi Yunani yang sedang terlilit utang.

Kerusuhan pun sempat terjadi di Yunani karena kondisi austerity amatlah berat. Salah satu contoh dampak austerity adalah berkurangnya subsidi demi hemat anggaran.

Baca Juga: Keren! Sri Mulyani Masuk Daftar Wanita Paling Berpengaruh di Dunia 2019

Perjalanannya tak selalu mudah. Namanya sempat tercoreng karena dianggap sebagai pihak yang seharusnya paling bertanggung jawab terhadap kondisi di Yunani itu.

Reputasinya kembali pulih berkat tangan dinginnya mengurus Uni Eropa. Merkel pertama kali menjabat sebagai kanselir sejak 2005.

Ketegasannya dalam memimpin ternyata populer dan ekonomi Jerman berhasil melewati krisis finansial untuk menuju pertumbuhan. Ia sukses lewat partai Persatuan Demokrat Kristen tempat ia bernaung sejak 1990.

Baca Juga: Julia Koch, Si Wanita Kaya Raya Berkat Warisan

Selain itu, Merkel juga pernah menjadi Menteri Lingkungan, Konservasi Alam, dan Keamanan Nuklir (1994-1998) dan Menteri Wanita dan Kepemudaan (1991-1994). Selama 18 tahun, Merkel juga awet menjabat sebagai pemimpin partainya.

Tahun ini merupakan periode keempat Merkel menjabat sebagai Kanselir Jerman. Namun, ia sudah turun dari kursi kepemimpinan partainya dan berkat akan pensiun sebagai kanselir pada 2021 mendatang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: