PT Pertamina (Persero) menunjukkan kerja yang bagus. Dalam progress pembangunan kilang Pertamina, waktu yang dibutuhkan lebih cepat dibandingkan target semula.
Pertamina tercatat tengah melakukan berbagai tahapan pembangunan enam kilang, baik melalui proyek Refinary Development Master Plan (RDMP) maupun Grass Root Refinery (GRR).
“Kemajuannya memang cukup berarti,” kata Direktur Energy Warch Mamit Setiawan kepada media di Jakarta, (21/12/2019).
Mamit tidak menepis bahwa progres kilang Balongan termasuk cepat. Dibandingkan target semula, kilang ini bisa menghemat waktu satu tahun. Ini bisa dilakukan, karena Pertamina bisa menghemat waktu lelang.
Baca Juga: Di Kilang Plaju, Pertamina Hadirkan Bahan Bakar Kapal Sulfur Rendah
Jika umumnya setelah penawaran Front-End Engineering Design (FEED) butuh dua tahun sebelum masuk proses Engineering, Procurement and Constructions (EPC), maka Pertamina bisa lebih cepat.
Begitu pula dengan kilang Balikpapan. Bahkan saat ini, lanjut Mamit, Balikpapan sudah memasuki tahap konstruksi. “Saya melihat sendiri, memang sudah ada pekerjaannya,” lanjut Mamit.
Di sisi lain Mamit mengingatkan, bahwa pembangunan kilang memang tidak bisa seketika. Perlu berbagai tahapan, di mana masing-masing tahapan membutuhkan proses waktu yang cukup lama. Bahkan, untuk mencari partner saja, membutuhkan waktu panjang, yang bisa mencapai 2-3 tahun.
“Tentu saja (bukan seperti pekerjaan Bandung-Bondowoso yang dalam semalam bisa membuat Prambanan). Banyak tahapan dilalui. Akan ngebor saja banyak tahapannya, apalagi proyek strategis seperti ini,” jelas Mamit.
Baca Juga: Pak Luhut, Pertamina Cuma Korban, Sumber Kekacauan Ada di...
Sementara untuk kilang Tuban, Mamit juga melihat adanya perkembangan yang sangat krusial, yaitu penjajakan partnership dengan Rosneft. Padahal seperti diketahui, salah satu tahapan awal yang paling sulit adalah pencarian partner itu sendiri.
“Pencarian partnership tersebut memang tidak mudah. Sebab, masing-masing pihak memiliki feasibilities study. Misal terkait nilai keekonomian dan nilai proyek, masing-masing memiliki pandangan berbeda,” kata Mamit.
“Jadi untuk Tuban, tinggal menunggu realisasinya dalam bentuk apa. Tetapi minimal bisa engineering-nya dulu,” imbuh Mamit.
Dari berbagai perkembangan itulah, Mamit menegaskan, bahwa Pertamina sebenarnya sudah menunjukkan kemajuan yang berarti.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: