Itu telah mendorong indeks dolar AS naik 0,56 persen pekan ini. Indeks dolar AS terakhir pada Jumat naik 0,35 persen menjadi 97,724. "Angka PDB dan konsumsi pribadi adalah indikator kekuatan ekonomi memasuki tahun 2020," tulis analis di Western Union Business Solutions.
"Angka-angka ini semakin memperkuat keyakinan bahwa Federal Reserve akan berhenti sejenak pada penurunan suku bunga dalam waktu dekat," tulis mereka.
Dalam perdagangan praliburan yang tipis, euro melemah 0,43 persen menjadi 1,107 dolar, sedangkan yen Jepang melemah 0,11 persen terhadap dolar di 109,48 yen.
Baca Juga: Hah? Proses Pemakzulan Donald Trump Dihentikan?!
Selain itu, lantai bursa saham-saham di Wall Street kembali mencapai rekor penutupan tertinggi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), yaitu dengan S&P 500 mencatat kenaikan persentase pekanan terbesar sejak awal September setelah data menunjukkan peningkatan belanja konsumen dan investor terus opti mistis tentang perkembangan perdagangan AS-China.
Presiden Donald Trump mengeklaim, kemajuan dalam berbagai masalah, dari perdagangan hingga masalah Korea Utara dan Hong Kong setelah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping, menghilangkan kekha watiran akan eskalasi lain dalam perang dagang kedua negara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: