Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantap, Tiru Desain Jet Su-33 Rusia, Begini Tampilan Jet Tempur J-15 China yang Mulai Mengudara

Mantap, Tiru Desain Jet Su-33 Rusia, Begini Tampilan Jet Tempur J-15 China yang Mulai Mengudara Kredit Foto: The Drive
Warta Ekonomi, Beijing -

Media China menunjukkan video pesawat-pesawat jet tempur J-15 mulai lepas landas dari kapal induk Shandong. Kapal buatan dalam negeri Tirai Bambu itu resmi beroperasi pada 17 Desember lalu.

Jet tempur J-15 adalah pesawat tempur generasi keempat yang juga buatan dalam negeri China. Menurut laporan saluran CCTV7 yang dilansir Sputnik, Senin (23/12/2019), beberapa pesawat J-15 mulai berlatih lepas landas dan mendarat di atas kapal.

Baik J-15 maupun Shandong sama-sama dibangun berdasarkan pesawat dan kapal induk Soviet. J-15 diproduksi dengan meniru desain jet tempur Su-33, sedangkan Shandong meniru desain Project 1143 atau kapal induk kelas Kuznetsov.

Baca Juga: Lokasi Trump Mudah Dilacak, Pengamat: Waspada, Data Sensitif Negara Bisa Dicuri China dan Rusia!

Saat ini, Rusia memiliki satu-satunya kapal Project 1143, yakni Admiral Kuznetsov, yang telah berpartisipasi dalam operasi militer Rusia di Suriah. Kapal itu baru-baru ini mengalami kebakaran di sebuah galangan kapal di Rusia yang menyebabkan dua orang tewas.

Beijing bisa meniru jet tempur dan kapal induk Soviet itu karena membelinya dari Ukraina.

Shandong, yang konstruksinya dimulai pada 2013, adalah kapal induk pertama yang sepenuhnya dibangun di dalam negeri China. Kapal ini, dapat membawa 24 unit bukan 36 unit jet tempur J-15 seperti yang dilaporkan media China sebelumnya.

Dengan beroperasinya Shandong, China memiliki dua kapal induk aktif termasuk Liaoning yang dibeli dari Ukraina.

"Rasio standar jet tempur berbasis kapal induk dengan pilot adalah (2:3)," kata pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing, Li Jie.

"Shandong tidak akan memiliki banyak jet tempur karena baru saja memasuki masa commissioning awal," ujarnya, seperti dikutip South China Morning Post.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: