Ambisi Punya Taksi Terbang pada 2023, Uber Gaet Startup Aerospace Ini
Rencana ambisius Uber untuk meluncurkan layanan taksi udara perkotaan baru saja mendapat 'tumpangan' dari startup teknologi penerbangan.
Perusahaan ride-hailing ini menyebut akan bergabung dengan Joby Aviation, sebuah perusahaan aerospace berbasis di California yang telah bergerak pada penerbangan listrik selama lebih dari satu dekade.
Joby adalah perusahaan pertama yang berkomitmen pada obsesi Uber untuk meluncurkan layanan taksi terbangnya pada 2023 dilansir dari The Verge, Jumat (20/12/2019).
Baca Juga: Kehilangan Lisensi Lagi di London, Uber Gak Layak!
Joby didirikan oleh JoeBen Bevirt, yang memulai perusahaan pada 2009. Perusahaan beroperasi secara diam-diam sampai 2018, Joby mengumumkan telah mengumpulkan US$100 juta dari berbagai investor, termasuk lengan modal usaha Intel, Toyota, dan JetBlue.
Uang itu membantu membiayai pengembangan prototipe taksi udara perusahaan, yang telah melakukan uji terbang di lapangan terbang pribadi Joby di California Utara.
Tidak seperti lusinan perusahaan lain yang saat ini sedang membangun pesawat lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL) listrik, Joby telah menyimpan banyak proyeknya. Beberapa rendering yang ada di luar sana menunjukkan hibrida pesawat drone dengan 12 rotor dan ruang di kabin untuk empat penumpang, meskipun seorang juru bicara sebelumnya memperingatkan bahwa apa yang sedang dikerjakan Joby sekarang adalah sepenuhnya baru.
Baca Juga: Waduh!! 2 Pendiri Uber Kompak Jual Jutaan Saham, Ada Apa Tuh?
Perusahaan belum menyediakan foto terbaru atau gambar pesawat prototipe.
Uber mengatakan bahwa mereka telah menandatangani kontrak komersial multiyear dengan Joby untuk meluncurkan layanan taksi udara perkotaan yang cepat, andal, bersih, dan terjangkau di pasar tertentu. Kedua perusahaan tidak mengungkapkan ketentuan perjanjian, juga tidak akan berkomentar berapa nilai kerja samanya.
Bevirt, CEO Joby Aviation, mengatakan, dia yakin taksi udara akan memungkinkan orang untuk mencapai tujuan mereka lima kali lebih cepat daripada mengemudi, mengurangi kemacetan kota dan mempercepat peralihan ke mode transit yang berkelanjutan.
Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan dia sangat bersemangat untuk bergabung dengan Uber.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: