UNESCO Tetapkan Pijat Thailand sebagai Warisan Budaya Dunia
Sekolah nuad Thailand yang telah melatih lebih dari 200.000 terapis pijat di 145 negara, pertama kali dibuka pada 1962.
Dokter dan bhikkhu membawa metode ini 2.500 tahun yang lalu ke Thailand dan memberikan rahasianya turun temurun, dari guru ke murid di kuil, dan kemudian dalam keluarga.
Di bawah pemerintahan Raja Thailand Rama III di abad ke-19, para sarjana mengukir pengetahuan mereka tentang bidang ini di atas batu-batu Wat Pho.
Baca Juga: Pencak Silat Ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Takbenda Dunia
Panti pijat mempekerjakan puluhan ribu orang Thailand. Direktur sekolah Preeda Tangtrongchitr mengatakan biasanya orang beralilh profesi menjadi tukang pijat ketika kondisi ekonomi sedang buruk.
"Bagi banyak orang yang cacat atau terlilit utang. Pekerjaan ini adalah peluang karena tidak memerlukan materi, hanya tangan dan pengetahuan mereka," terangnya.
Seorang terapis di spa kelas atas dapat mengenakan biaya sekitar US$100 per jam di Thailand, dua atau tiga kali lebih banyak di London, New York, atau Hong Kong di mana pijat Thailand sedang booming.
Teknik pijat ini fokus pada sirkulasi darah untuk menyelesaikan nyeri otot. Studi menunjukkan bahwa pijatan dapat membantu meringankan sakit punggung, sakit kepala, susah tidur, bahkan kecemasan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti