Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantap! Indonesia-Inggris Perpanjang MoU Bidang Riset dan Inovasi

Mantap! Indonesia-Inggris Perpanjang MoU Bidang Riset dan Inovasi Kredit Foto: Reuters/Toby Melville
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia dan Inggris sepakat untuk memperpanjang nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) untuk bidang riset dan inovasi. Perpanjangan ini dilakukan pasca-berakhirnya masa berlaku MoU pada Juli 2019 lalu dan ditargetkan akan dirampungkan pada Januari 2020.

Hal ini diungkapkan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P. S. Brodjonegoro saat menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, pada Jumat (27/12/2019).

Baca Juga: Investasi Internasional Indonesia Menurun USD3,5 Miliar

“Perpanjangan Mou ini penting agar kerja sama Indonesia dan Inggris ke depan dapat bernaung dalam suatu payung hukum,” Kata Bambang.

Sementara itu terkait tujuan kunjungan Duta Besar Owen, Bambang mengatakan untuk mendiskusikan program-program kerja sama bilateral bidang iptek dan inovasi yang sedang berjalan, maupun yang akan direncanakan kemudian antara Indonesia dan Inggris setelah restrukturisasi kementerian dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menjadi Kemenristek/BRIN.

Sementara itu Duta Besar Owen Jenkins menyampaikan sejumlah agenda berkenaan dengan program-program Newton Fund seperti Newton Prize yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 14 Januari 2020 dan di London pada 12 Februari 2020.

Baca Juga: 92 Proyek Strategis Nasional Rampung dengan Investasi Rp467 Triliun

Selain itu, Duta Besar Owen juga menyampaikan bahwa Kedutaan Besar Inggris di Jakarta akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan Attaches Networks. Kegiatan ini akan mempertemukan para peneliti dari negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Belanda, Australia dan New Zealand.

Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memahami struktur organisasi, prioritas dan arah kebijakan Kemenristek/BRIN, antara lain perijinan penelitian asing (foreign research permit - FRP), sehingga negara-negara yang tergabung dalam pertemuan tersebut dapat berkontribusi secara maksimal dalam bekerja sama dengan Kemenristek/BRIN.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: