Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Undang Xi Jinping Teken Deal Dagang Pekan Depan, AS: Jangan Pernah Percaya. . . .

Trump Undang Xi Jinping Teken Deal Dagang Pekan Depan, AS: Jangan Pernah Percaya. . . . Kredit Foto: Redaksi 1
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang sumber yang dikutip oleh South China Morning Post mengatakan bahwa Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping akan segera bertemu untuk menandatangani kesepakatan dagang tahap I pada pekan depan. Sumber tersebut mengatakan, undangan kepada Xi Jinping untuk bertandang ke AS pun telah diterima oleh pihak China.

"Washington telah mengirim undangan dan China telah menerimanya," jelas sumber tersebut dilansir dari Reuters, Jakarta, Selasa (31/12/2019).

Baca Juga: Akhir Tahun dan Damai Dagang AS-China: Perpaduan yang Pas untuk Global Berpesta!

Berkenaan dengan informasi tersebut, penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, memberi tanggapan atas informasi yang mengatakan bahwa sebelum ada pertemuan Trump-Xi Jinping, Wakil Perdana Menteri China, Liu He, akan datang lebih dulu ke AS pada pekan ini dan akan tinggal beberapa hari di AS sampai dengan waktu penandatanganan tiba.

Menurut Navarro, setiap informasi yang tepat ialah yang telah mendapat konfirmasi langsung baik dari Trump maupun Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer.

Baca Juga: Parah! Rupiah Bikin Dolar AS Makin Sekarat!

"Jangan pernah percaya laporan tentang sumber anonim. Dapatkan dari Presiden Trump atau Robert Lighthizer. Kami mungkin akan menandatangani itu dalam minggu depan atau lebih. Kami hanya menunggu terjemahannya," tegas Navarro.

Sebagaimana diketahui, saat ini draf perjanjian dagang tahap I tengah memasuki proses penerjemahan ke dalam bahasa China. Oleh karena itu, hingga saat ini detail spesifik atas isi perjanjian dagang tersebut masih belum dapat dirilis dan dipublikasikan ke publik.

"(Perjanjian dagang) akan dipublikasikan secepat mungkin. Pada dasarnya, Anda perlu menerjemahkannya ke dalam bahasa China dan memeriksa ulang agar kedua versi cocok," lanjut Navarro.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: