Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Dudi Gardesi Asikin, menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak merasa gagap bencana terkait banjir yang melanda wilayah Ibu Kota pada Rabu (1/1/2020) lalu. Pasalnya, banjir yang terjadi di Jakarta dan daerah sekitarnya, cukup mengangetkan banyak pihak.
"Enggak gagap bencana. Ini memang luar biasa kejadiannya," ujar Dudi dalam talkshow Polemik MNC Trijaya Network bertajuk Banjir Bukan Takdir?, di Sasana Krida Karang Taruna Bidara Cina, Jakarta Timur, Sabtu (4/1/2020).
Menurut Dudi, curah hujan yang turun semenjak malam tahun baru cukup ekstrem.
Baca Juga: Per Hari Ini, Banjir Jabodetabek dan Banten Telan Korban Jiwa hingga 53 Orang
"Saya bukan ekspert mengenai periode hujan yang datang saat ini. Tapi, menurut staf saya yang menghitung curah hujan, memang ekstrem," jelasnya.
Dengan begitu, jika dihitung secara keseluruhan rata-rata hujan se-Jakarta 270 milimeter (mm) per hari. Itu belum termasuk hujan di wilayah Depok, Bekasi, dan Bogor.
Dudi mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendapat info dari BMKG bahwa memang hujan besar yang turun di Jakarta dan sekitarnya sudah terjadi di akhir-akhir Desember 2019.
Baca Juga: Gerindra Minta Stop Nyinyir Soal Banjir, Eks Alumni 212 Bawa-Bawa Ahok!
Namun, lanjut Dudi, karena kondisi saluran yang masih penuh maka terjadilah banjir yang cukup besar melanda.
"Jadi kondisi saluran kita masih penuh, belum sempat kita kosongkan karena banyak daerah yang tergenang sehingga waktu hujan lebat dan durasinya lama dimulai, kalau enggak salah selesai rapat jam 4-5 sore, sampai saya salat subuh itu masih belum berhenti," tuturnya.
Diketahui, BMKG mencatat beberapa wilayah Jabodetabek masuk kategori curah hujan ekstrem atau di atas 150 mm per hari, pada Rabu, 1 Januari 2020 lalu. Berikut wilayah Jabodetabek yang masuk kategori curah hujan ekstrem.
-Halim Perdana Kusuma: 377 mm per hari
-Taman Mini: 335,2 mm per hari
-Pintu Air Pulo Gadung: 260 mm per hari
-Citayam: 243 mm per hari
-Sunter Hulu: 236 mm per hari
-Tomang: 225,6 mm per hari
-Kedoya: 211,6 mm per hari
-Tangerang Selatan: 200 mm per hari
-Waduk Melati: 191 mm per hari
-Manggarai: 189 mm per hari
-Ciputat: 184,9 mm per hari
-Lebak Bulus: 176 mm per hari
-Rorotan: 172 mm per hari
-Pasar Minggu: 155 mm per hari
-Ragunan: 155 mm per hari
-Lemah Abang: 151 mm per hari
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: