Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rp1,1 Triliun Disiapkan Iran untuk Kepala Trump

Rp1,1 Triliun Disiapkan Iran untuk Kepala Trump Kredit Foto: Foto/REUTERS/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Teheran -

Iran menyiapkan hadiah sebesar USD80 juta (Rp1,1 triliun) bagi siapa saja yang bisa membawa kepala Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Sayembara ini diumumkan setelah serangan udara Amerika menewaskan komandan Pasukan Quds Iran, Jenderal Qassem Soleimani.

Pengumuman hadiah itu disiarkan langsung stasiun televisi Iran, Channel One, ketika jutaan orang Iran turun ke jalan untuk menghadiri pemakaman Soleimani.

"Iran memiliki 80 juta penduduk. Berdasarkan populasi Iran, kami ingin mengumpulkan USD80 juta, yang merupakan hadiah bagi mereka yang mendekati kepala Presiden Trump," bunyi eulogi pada prosesi pemakaman, yang juga disiarkan Al Arabiya, hari Minggu (5/1/2020). Eulogi adalah pidato yang disampaikan dalam upacara pemakaman seseorang.

Baca Juga: Trump: Kami Akan Serang Balik Iran Secara Tak Proporsional

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani telah berjanji untuk balas dendam secara keras terhadap AS atas kematian Soleimani. Ancaman balas dendam juga disuarakan kelompok-kelompok milisi pro-Iran, termasuk Hizbullah Lebanon.

Seorang anggota parlemen Iran, Abolfazl Abutorabi, dalam pidatonya yang berapi-api menyerukan warga negaranya untuk menyerang Gedung Putih secara langsung sebagai respons atas kematian Jenderal Soleimani.

"Kami dapat menyerang Gedung Putih itu sendiri, kami dapat merespons mereka di tanah Amerika. Kami memiliki kekuatan, dan insya Allah kami akan merespons pada waktu yang tepat," kata anggota parlemen Abolfazl Abutorabi pada hari Minggu, seperti dikutip dari kantor berita Iran, ILNA, Senin (6/1/2020).

Washington menganggap Soleimani bertanggung jawab atas kematian ratusan anggota pasukan Amerika, dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC)—induk dari Pasukan Quds—telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: