Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Punya Peran Penting, Indonesia Dinilai Bisa Redakan Ketegangan Iran-AS

Punya Peran Penting, Indonesia Dinilai Bisa Redakan Ketegangan Iran-AS Kredit Foto: Reuters/Alaa al-Marjani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Iran menilai Indonesia dapat berperan ikut membantu meredakan ketegangan setelah serangan militer Amerika Serikat yang menewaskan pemimpin militer Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mayor Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad pada 3 Januari. Indonesia merupakan negara nonblok.

"Indonesia adalah negara pioner, salah satu pendiri gerakan nonblok, dan saat ini Indonesia adalah anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tentu Indonesia dapat mengambil peran dalam merespons ketegangan setelah kematian Soleimani," kata Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin.

Menurut Azad, Pemerintah Iran membutuhkan pihak-pihak yang dapat berpikir rasional. Dengan begitu insiden serangan militer AS terhadap Soleimani dapat dicermati dengan akal sehat.

Baca Juga: Wadidaw! Iran Punya 13 Skenario Balas Dendam, AS Bakal Ciut Nih

"Kemarin saya telah menemui (Menteri Luar Negeri RI) Ibu Retno dan kami telah membahas situasi yang berkembang di kawasan. Saya pikir kita butuh pihak-pihak yang rasional dan tindakan-tindakan yang rasional," terang Azad.

Menurut dia, aksi zero-sum-game yang ditunjukkan lewat serangan militer AS sebagaimana diperintahkan Presiden Donald Trump merupakan aksi yang tak masuk akal.

"Kepemimpinan transaksional yang ditunjukkan Trump tidak menghendaki adanya kompromi atau win-win solution, melainkan harus ada yang menang dan kalah," tambah Azad.

Baca Juga: Silang Pendapat Pentagon-Trump Soal Serangan ke Situs Budaya Iran, Sang Menteri Bilang...

Menurut dia, Pemerintah Iran telah berupaya menjadi pihak yang rasional dengan tunduk pada kesepakatan nuklir (JCPOA).

Namun, rangkaian tekanan, ancaman, dan serangan militer yang ditujukan terhadap pimpinan militer Iran menghancurkan upaya damai yang telah ditempuh dalam beberapa tahun terakhir.

"Sekarang jika panglima militer negara Anda dibunuh oleh unit politik tertentu (negara lain). Siapa yang akan bertanggung jawab? Apa yang akan Anda lakukan?," sebut Azad bernada retoris.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: