Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan ada perubahan dalam sistem pemberitahuan dan peringatan banjir kepada warga di ibu kota. Ia mengatakan pemberitahuan banjir akan dilakukan manual dari pintu ke pintu.
Ia mengatakan langkah ini dilakukan mengingat pada waktu banjir di awal tahun 2020 kemarin terjadi pada subuh hari. Di mana, saat itu pemberitahuan melalui pesan berantai antarwarga tidak efektif karena masih banyak yang tidur.
"Karena kenaikan permukaan air itu tidak melihat jam waktu pengalaman kemarin terjadi kenaikan permukaan air dini hari jam 2 jam 4 pagi," katanya kepada wartawan, di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/1).
Baca Juga: Edan!! 500 Korban Banjir Mau Gugat Anies, Siap-Siap Pak!
Baca Juga: 76 Pompa Mati saat Banjir, Alasan Anies...
Lanjutnya, ia menyebut sistem tersebut akan melibatkan warga dan tokoh masyarakat. Sehingga, nantinya, warga bisa diberitahu secara lisan dan tidak melalui telefon genggam.
"Pada tokoh masyarakat RT RW susah mengabarkan kepada warganya melalui WA, komunikasi telepon, sementara orang sedang tidur. Kemudian begitu juga kelurahan. Karena itulah kenapa diinstruksikan turun langsung ke lapangan, doors to doors," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: