Di Hadapan Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Muhammed Bin Zayed Al Nahyan, telah dilakukan pertukaran dokumen kerja sama antara Indonesia dan Persatuan Emirat Arab (PEA).
Pemerintah Indonesia diwakili Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan PEA Thani bin Ahmed Al Zeyoudi. Pertukaran dokumen kerja sama ini salah satunya di bidang pertanian.
Ke depan akan dibangun kerja sama kedua negara yang mencakup 14 area di bidang pertanian dan diversifikasi pangan, di antaranya proses dan produksi tanaman, peternakan dan pertanian, sanitasi dan phytosanitary, teknologi, dan infrastruktur pertanian.
Baca Juga: Saatnya Milenial Terjun dalam Dunia Pertanian
Selain itu, juga kerja sama di bidang sains dan teknis, keamanan makanan, teknis dan teknologi industri pertanian modern, asuransi pertanian, skema keuangan agrikultur, serta sistem informasi dan komunikasi pertanian. Peningkatan kemampuan SDM melalui capacity building, fasilitas dagang, dan pertanian, dan area terkait lainnya.
Mentan Syahrul Yasin Limpo menilai strategis kerja sama antarnegara ini. Secara khusus, Mentan meminta semua pihak di Kementan optimalkan kerja sama ini.
Menurutnya, PEA punya keterbatasan dalam memproduksi pangan, namun teknologi yang dimiliki dapat diadopsi. Teknologi modern pertanian di lahan gurun dengan kering salah satunya.
"Banyak hal yang dapat diperoleh dari kerja sama ini. Dan negara kita pun sangat besar dan punya potensi sumber daya pertanian. Kita tangkap peluang ini untuk meningkatkan ekspor dan transfer teknologi," kata SYL.
Baca Juga: 3 BUMN Teken Kerja Sama dengan UEA, Nilai Investasinya Ratusan Triliun Rupiah
Dalam kunjungan Presiden Jokowi di PEA ini turut dilakukan pertukaran dokumen MoU antara Elite Agro LLC, PEA, dan Badan Litbang Pertanian Indonesia. Kerja sama bertema Research and Development Collaboration for Agricultural Crops Commercialization ini akan dilakukan di Lembang, Jawa Barat.
Kepala Badan Litbang Pertanian Fadjry Djufry menerima dokumen secara resmi dari CEO Elite Agro Group Abdulmonem Al Marzooqi. Menurut Fadjry, kerja sama ini untuk memperluas hubungan antarkedua belah pihak, dalam upaya komersialisasi dan transfer pengetahuan serta teknologi di bidang pertanian, khususnya hortikultura.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti