Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wamen BUMN Bocorkan Permainan Saham Asabri: Mirip-mirip Jiwasraya, Tapi Ini . . .

Wamen BUMN Bocorkan Permainan Saham Asabri: Mirip-mirip Jiwasraya, Tapi Ini . . . Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan, permainan saham yang terjadi di PT Asuransi Jiwasraya dengan yang terjadi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) memiliki kesamaan.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan berdasarkan audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), perusahaan asuransi tersebut berinvestasi pada perusahaan yang memiliki saham-saham yang nilainya anjlok.

Akibatnya, perusahaan tersebut diketahui harus mengalami kerugian sekitar Rp10 triliun karena saham yang dibeli merupakan saham-saham yang tidak berkualitas atau saham-saham gorengan.

Baca Juga: Untuk soal ini, Erick Thohir Bilang Asabri Masih Mending Dibanding Jiwasraya

"Ya mirip-miriplah dengan saham-saham yang ada di Jiwasraya. Jadi memang ada semacam hubungan antara permainan saham di Jiwasraya dan di Asabri," kata Wamen yang biasa dipanggil Tiko ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Dia pun menegaskan, atas kejadian tersebut, pemerintah akan melakukan tindakan terhadap manajemen perusahaan dan pihak-pihak lainnya yang terkait, sebagaimana tindakan yang telah dilakukan terhadap Jiwasraya.

"Kita akan lakukan tindakan-tindakan juga, kita akan lihat siapa pihak-pihak yang bertanggung jawab dan itu pada saatnya kita akan umumkan sanksi-sanksinya dan prosesnya seperti apa," tutur dia.

Baca Juga: Polisi Turun Tangan Selidiki Kasus Korupsi Asabri

Namun begitu, dia menekankan bahwa kerugian dan permasalahan yang dialami perusahaan tersebut tidak jauh lebih besar ketimbang yang dialami Jiwasraya. Penanganan kasusnya pun dipastikannya akan berbeda.

"Gedean Jiwasraya. Penyelesaiannya juga beda karena kan Asabri asuransi sosial. Nanti kita akan bicara dengan menteri keuangan," ungkap dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: