Anggota Komisi A DPRD Jakarta dari Fraksi PSI, William Aditya Sarana buka suara terkait rencana Pemprov DKI yang ingin membeli perangkat pengeras suara atau toa dengan harga mencapai Rp4 miliar untuk peringatan bencana.
Ia menyebut sistem peringatan bencana di DKI justru mengalami kemunduran. “Saya melihat sistem ini mirip seperti yang digunakan pada era Perang Dunia II. Seharusnya Jakarta bisa memiliki sistem peringatan yang lebih modern,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (16/1/2020).
Baca Juga: Wuih, DKI Kucurkan Rp4 M Buat Beli Toa, Bukan Toa Masjid Ya!!
Baca Juga: Anies Didemo, Pengalihan Skandal Korupsi Jiwasraya, ASABRI, dan KPU?
Menurut dia, DKI harusnya lebih mengembangkan sistem peringatan bencana melalui ponsel dan internet. Sambungnya, karena biayanya bisa lebih murah dan jangkauannya lebih luas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil