Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat Telepon, Jenderal Iran Ancam Akan Balas Dendam Lebih Keras pada AS

Lewat Telepon, Jenderal Iran Ancam Akan Balas Dendam Lebih Keras pada AS Panglima Militer Iran Mayor Jenderal Mohammad Hossein Baqeri. | Kredit Foto: Sindonews

Akar memuji hubungan persahabatan antara Turki dan Iran, mencatat bahwa memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan adalah untuk kepentingan kedua negara dan hanya teroris yang dapat memperoleh keuntungan dari ketegangan.

"Kita harus bekerja sama untuk menjaga stabilitas dan tidak boleh membiarkan teroris mengambil keuntungan dari peluang meningkatnya ketegangan di kawasan ini," ujarnya kepada komandan Iran.

Baca Juga: Diserang Rudal Iran, 11 Tentara AS Cedera

Soleimani dipandang sebagai salah satu tokoh paling dihormati di Iran. Ia dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak dalam perjalanan dari Bandara Internasional Baghdad, Irak, beberapa hari setelah pengunjuk rasa berusaha menyerbu Kedutaan Besar AS di Ibu Kota Irak.

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia memerintahkan serangan itu karena Soleimani merencanakan serangan terhadap para diplomat dan personel militer Amerika. Panglima militer AS kemudian bahkan mengklaim bahwa Soleimani merencanakan serangan pada empat misi diplomatik AS di tempat terpisah.

Washington, bagaimanapun, belum membuktikan klaim ini. Menteri Pertahanan Mark Esper kemudian mengatakan kepada CBS bahwa ia tidak melihat bukti Soleimani mempersiapkan serangan terhadap kedutaan besar AS. Namun, beberapa hari kemudian, pernyataan berbeda diungkapkannya kepada CNN bahwa apa yang dikatakan Trump, adalah apa yang diyakini juga.

Perdana Menteri Irak mengungkapkan bahwa Soleimani tiba di negara itu sebagai bagian dari upaya perdamaian untuk mengurangi ketegangan antara Iran, Irak, dan Arab Saudi. Setelah serangan itu, parlemen Irak memilih untuk mengusir semua pasukan asing dari negara itu, tetapi Washington telah menolak untuk membahas penarikan sekitar 5.000 tentara dari sana.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: