Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gencatan Senjata 10 Hari, Taliban Mau Lakukan . . . .

Gencatan Senjata 10 Hari, Taliban Mau Lakukan . . . . Asap terlihat dari lokasi ledakan dan tembakan antara pasukan Taliban dan Afganistan di PD 6 di Kabul, Afganistan, Rabu (1/3). | Kredit Foto: Antara/Reuters/Mohammad Ismail
Warta Ekonomi, Bogor -

Taliban berencana melakukan gencatan senjata 10 hari bila berhasil damai dengan Amerika Serikat (AS). Selain itu, jika hal itu bisa diwujudkan, Taliban juga mengklaim siap berdiskusi dengan Pemerintah Afghanistan, tindakan yang selama ini ogah dilakukan oleh Taliban.

Menurut juru bicara kantor Taliban di Doha, Qatar, tim perunding AS dan Taliban melangsungkan pertemuan pada Rabu dan Kamis lalu. Mereka membahas tentang penandatanganan perjanjian damai. Pembicaraan itu akan berlanjut selama beberapa hari mendatang.

"AS ingin kami mengumumkan gencatan senjata selama pembicaraan damai dan kami telah tolak. Syura (dewan) kami telah menyetujui gencatan senjata pada hari perjanjian damai ditandatangani," kata seorang komandan senior Taliban.

Baca Juga: AS Ditawari Gencatan Senjata, Pembesar Taliban: 7 Sampai 10 Hari, Jika Tidak...

Dua sumber yang mengetahui perundingan tersebut mengatakan, kepemimpinan tertinggi Taliban telah setuju menerapkan gencatan senjata selama 10 hari dan mengurangi serangan terhadap Pemerintah Afghanistan setelah kesepakatan dengan AS ditandatangani.

Menurut dia, begitu kesepakatan tercapai, perwakilan Pemerintah Afghanistan dan Taliban dapat bertemu langsung di Jerman. Departemen Luar Negeri AS dan Pentagon menolak mengomentari tentang penandatangan perjanjian damai dengan Taliban.

Sementara itu, juru bicara kepresidenan Afghanistan Sediqi Sediqqi mengatakan gencatan senjata adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan dan bermartabat. "Setiap rencana yang mengusulkan gencatan senjata sebagai langkah dasar akan diterima oleh pemerintah," ujarnya.

Pada Desember tahun lalu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani bertemu Presiden AS Donald Trump di Washington. Pada kesempatan itu Trump mengatakan Taliban bersedia untuk mencermati gencatan senjata.

"Taliban ingin membuat kesepakatan dan kami bertemu dengan mereka. Kami mengatakan ini harus menjadi gencatan senjata dan sekarang mereka ingin melakukan gencatan senjata," ujar Trump.

Trump cukup yakin gencatan senjata dapat tercapai. "Kita akan lihat apa yang terjadi," ucapnya.

Sejak tahun lalu, AS dan Taliban telah melakukan perundingan perdamaian. AS merupakan sekutu utama Afghanistan dalam memerangi Taliban selama lebih dari sedekade berlangsungnya konflik.

Taliban menginginkan seluruh pasukan AS ditarik dari Afghanistan. AS memiliki 14 ribu personel militer di negara tersebut. Washington telah mengumumkan rencana untuk menarik sekitar 5.000 pasukannya dari Afghanistan. Namun hal itu tak akan mengurangi tekad dan komitmen AS untuk membantu Afghanistan dalam memerangi kelompok teroris seperti ISIS dan al-Qaeda. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: