Wabah African Swine Fever (ASF) mengakibatkan puluhan ribu ekor babi milik petenak mati. Lantaran itu, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumatera Utara mendesak pemerintah pusat dan Provinsi Sumatera Utara untuk segera mengambil langkah-langkah yang tepat.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua PDHI Sumatera Utara, drh Adhona Bhajana kepada wartawan di Medan, Sabtu (18/1/2020). Ia mengatakan virus babi ini harus segera diselesaikan dengan melakukan pemusnahan seluruh babi yang ada.
"Wabah yang terkena kepada babi di Sumut ini adalah wabah african swine fever, dan itu sudah dikonfirmasi oleh Balai Veteriner, kemudian untuk penanggulangannya sudah sama-sama kita lakukan dan mendesak Kementerian Pertanian untuk segera mendeklarasikan dan Alhamdulillah sudah. Bahwa per 18 Desember 2019 sudah menjadi daerah yang wabah," ujar Adhona.
Baca Juga: Wabah Babi Afrika Menyebar ke Indonesia, Terawan Buka Suara
Adhona menjelaskan, pemusnahan seluruh babi di Sumut, pasti memerlukan anggaran besar. Kemudian, peternak dan warga memiliki ternak babi tidak akan memberikan hewan ternak tersebut secara cuma-cuma untuk dimusnahkan begitu saja, tanpa ada ganti rugi dari pemerintah.
"Namun, dalam kendalanya seperti yang kita ketahui bahwasanya kekurangan alokasi anggaran. Sebaiknya pemerintah bersama-sama duduk untuk memecahkan masalah ini dalam hal alokasi dana tersebut," ujar Adhona.
Oleh karena itu, PDHI berharap agar wabah ini dituntaskan. Kemudian, soal dampak wabah ASF tersebut kepada manusia, menurut Adhona, wabah ini tidak berdampak kepada manusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: