"Dampak wabah ini kepada manusia tidak apa-apa dan dikonsumsi juga tidak apa-apa selagi dimasak dan diolah dengan baik, dan bukan berupa bangkai. Kalau untuk ke hewan lain tidak menular karena hanya menular sesama babi," ujar Adhona.
Adhona mengungkapkan bahwa beda hog cholera dn ASF adalah tingkat kematiannya lebih cepat disebabkan oleh ASF. "Kalau dari tingkat kematiannya lebih cepat ASF. Kalau dalam tempo itu tiga hari langsung mati dari pada hog cholera," ujarnya.
Baca Juga: Harga Babi Melonjak, Kekayaan Orang Tajir Ini Ikut Membabi Buta, Untung Banyak!
Dia menambahkan, "Untuk vaksin ASF belum ada diciptakan. Di mana, penyakit ini banyak datang dari Vietnam atau Tiongkok, namun ada juga dari Timor Timor dan di Indonesia baru kali ini terjadi di Sumut dan ditetapkan sebagai wabah ASF."
Sementara Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara mencatat bahwa sampai saat ini babi yang mati mencapai sekitar 39 ribu ekor dari populasi 1.229.741 ekor. Babi yang mati itu ada di 18 kabupaten atau kota di Sumut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: