Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump: AS Siap Bantu Konflik Kashmir India-Pakistan

Trump: AS Siap Bantu Konflik Kashmir India-Pakistan Kredit Foto: Reuters/Denis Balibouse
Warta Ekonomi, Davos -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan Washington mengamati perkembangan antara India dan Pakistan terkait Kashmir "sangat dekat" dan siap membantu jika perlu. Meski demikian Trump tidak menjelaskan bagaimana caranya membantu.

Berbicara menjelang bertemu Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan di sela Forum Ekonomi Dunia (WEF), Trump menjelaskan perdagangan dan perbatasan adalah dua poin kritis untuk diskusi. Adapun Khan menyatakan bagi dia, Afghanistan adalah prioritas utama.

"Perdagangan menjadi sangat, sangat penting dan kami bekerja sama di beberapa perbatasan, dan kami bicara tentang Kashmir terkait apa yang terjadi dengan Pakistan dan India. Dan jika kami dapat membantu kami tentu akan membantu," ujar Trump.

Baca Juga: Angkut Rudal BrahMos, India Kirim Jet Tempur Su-30 ke Wilayah Selatan

"Kami mengamati itu dan mengikutinya sangat, sangat dekat," kata Trump.

Kashmir yang terletak di dataran tinggi Himalaya antara India dan Pakistan menjadi pusat konflik antara dua negara tetangga itu sejak keduanya merdeka pada 1947. Ketegangan antara dua negara berkekuatan nuklir itu meningkat sejak Agustus tahun lalu, saat India mengirim tentara ke Kashmir untuk meredam kerusuhan setelah mencabut status otonom Kashmir.

Karena India dan Pakistan telah berperang dua kali terkait Kashmir sehingga konflik di wilayah itu sangat berisiko. Khan menyatakan meski hubungan dengan India penting, masalah paling menekan adalah Afghanistan.

"Isu utama, tentu, Afghanistan karena ini masalah AS dan Pakistan. Kami berdua tertarik pada perdamaian di sana dan transisi lancar di Afghanistan dengan perundingan antara Taliban dan pemerintah," ujar Khan.

Khan merupakan satu dari hanya sekitar tiga pemimpin negara yang akan bertemu Trump di Davos. Selain Khan adalah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Irak Barham Salih.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: