PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk atau BNI mengungkapkan, bisnis internasional BNI semakin moncer dalam memberikan kontribusi terhadap kinerja perseroan secara keseluruhan.
Tercatat, bisnis internasional BNI menyumbangkan penyaluran kredit yang tumbuh menjadi Rp41,65 triliun, plus menyumbangkan 27,4% dari total pendapatan nonbunga perseroan. Adapun sepanjang 2019, pendapatan nonbunga atau fee base income BNI sebesar Rp11,36 triliun atau tumbuh 18,1% dibandingkan periode yang sama 2018 sebesar Rp9,62 triliun.
"Bisnis internasional BNI semakin dapat diandalkan dan menjadi unsur pembeda utama dengan bank-bank yang berbasis pada pembiayaan korporat lain di Indonesia. BNI tidak hanya bank korporat yang melayani nasabah lokal, melainkan juga nasabah lokal yang beranjak menjadi pebisnis global," kata Direktur Keuangan BNI Ario Bimo di Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Baca Juga: BNI Bukukan Laba Bersih Rp15,38 Triliun, Naik Tipis
Dia menuturkan, dari seluruh nasabah korporat BNI, sebanyak 15–25%, di antaranya para pebisnis global. Untuk itu, keberadaan kantor BNI cabang luar negeri diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi para nasabah BNI yang bermain global.
Keberadaan kantor cabang luar negeri juga memberikan dampak positif bagi Indonesia guna memfasilitasi perolehan devisa. Kantor-kantor BNI cabang luar negeri tersebut telah mencatatkan profit, sehingga ada sumber devisa baru untuk Indonesia, yaitu pajak.
Kapabilitas kantor BNI cabang luar negeri juga dapat menyalurkan kredit kepada para eksportir Indonesia, dan dengan cara ini, ada kepastian devisa yang dihasilkan dari perdagangan luar negeri tersebut.
"BNI optimis telah berada pada jalur yang seharusnya dalam pengembangan bisnis internasionalnya. Ini terlihat dari pertumbuhan CAGR aset pada periode 2014–2019 yang mencapai 20,6% per tahun," tukasnya.
Pada periode yang sama, kredit yang disalurkan pun tumbuh CAGR 30,7% per tahun, dan pertumbuhan CAGR FBI sebesar 8,6% per tahun. Pada lima tahun terakhir ini, kantor-kantor BNI cabang luar negeri mencatat pertumbuhan laba sebelum pajak (EBT) sebesar 45,5% per tahun.
Baca Juga: Kredit BNI Sepanjang 2019 Turun Tajam, Tak sampai 2 Digit
Selain itu, kredit yang disalurkan melalui kantor BNI cabang luar negeri tumbuh 9,9% year on year (yoy), yaitu dari Rp38,59 triliun pada 2018 menjadi Rp42,39 triliun pada akhir 2019.
"Terkait dengan funding, kantor-kantor BNI cabang luar negeri kini semakin mandiri karena ketergantungan pendanaan dari kantor pusat semakin menurun. Sebelum 2014, 80% sumber pendanaan kantor BNI cabang luar negeri masih berasal dari kantor pusat di Jakarta. Pada 2019, tinggal 40%," jelas Ario Bimo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: