Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tabung Plastik Khusus Jadi Alat Evakuasi Pengidap Virus Korona, Bantu Hentikan Penularan?

Tabung Plastik Khusus Jadi Alat Evakuasi Pengidap Virus Korona, Bantu Hentikan Penularan? Kredit Foto: Antara/Via Reuters/Kim Kyung-Hoon
Warta Ekonomi, Wuhan -

Sebuah rekaman muncul di media dari seorang pasien virus corona baru yang dievakuasi dalam tabung plastik. Hal itu tak lain guna menghentikan penyebaran virus yang bisa tertular antarmanusia.

Rekaman video yang dilansir Mirror.co, menunjukkan pasien dibawa ke rumah sakit di Huizhou, Provinsi Guangdong, China selatan. Para petugas medis pun memakai pakaian medis yang tertutup rapat. Sebanyak 26 orang telah terinfeksi di Provinsi Guangdong dengan tiga orang dalam kondisi kritis.

Baca Juga: Pasar di Wuhan Ini Jual Ular, Tikus hingga Serigala Hidup, Asal Muasal Virus Korona?

Rekaman tersebut muncul ketika pemerintah China mengkonfirmasi 571 total kasus wabah virus corona baru. Hingga Rabu (22/1/2020) malam, terdapat 17 kematian dilaporkan terjadi di China akibat virus yang mirip seperti SARS.

Dalam laporan pemerintah China, sekitar 20 petugas medis juga telah terinfeksi virus tersebut. Jenis varian virus baru dari corona itu muncul pada akhir tahun lalu yang diduga dibawa dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di pasar hewan, Kota Wuhan, Cina.

Kasus itu terdeteksi meluas hingga ke Amerika Serikat (AS) dari warga yang mengunjungi Wuhan. Terdapat delapan kasus yang tercatat telah menyebar ke seluruh dunia.

Thailand mengkonfirmasi empat kasus, sementara, AS, Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang masing-masing satu kasus yang terjangkiti virus corona. Untuk menekan persebaran virus itu, pemerintah lokal Wuhan menutup alur transportasi dan menangguhkan semua perjalanan dari kota Wuhan.

Pemerintah juga mendesak warganya tidak meninggalkan kota untuk pencegahan. Meski virus itu telah menghantui China, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, bahwa pihaknya memilih untuk tidak menyatakan keadaan darurat global saat ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: