Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanah Lapang Bisnis Pengadaan Bukalapak

Tanah Lapang Bisnis Pengadaan Bukalapak Kredit Foto: Bernadinus Adi Pramudita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Platform waralaba consumer to consumer (C2C) Bukalapak rupanya juga memiliki salah satu lini bisnis yang bergerak di bidang pengadaan digital atau e-procurement. Didirikan sejak 2016, BukaPengadaan menjadi ujung tombak di ranah business to business (B2B).

Head of Marketing Strategy & Operations BukaPengadaan, Andry Jachja, mengatakan bahwa belum ada pemilik tahta atau pemain dominan dalam bisnis e-procurement ini di Indonesia.

Baca Juga: Wadidaw! Layanan Bukalapak Ini Catat Kenaikan Pendapatan 3 Kali Lipat

"Ini memang market B2B e-procurement platform, kondisinya yang ada di Indonesia pemainnya baru beberapa. Jadi memang belum ada, ini market yang masih sangat sangat luas," ujarnya di Plaza Senayan, Kamis (23/1/2020).

Secara keseluruhan, belum ada pemain yang terlihat dominan dalam bisnis e-procurement. Menurut Andry, beberapa pemain e-procurement memiliki segmen yang sangat spesifik.

"Ada beberapa pemain yang cukup sangat spesifik di satu segmen, satu kategori doang. Bisa dibilang, pie chart-nya atau market-nya masih gede banget," lanjutnya.

Potensi B2B di Indonesia pun dapat dikatakan menjanjikan, menurutnya. Andry menyebut sektor B2B di Indonesia sedang bergerak ke arah yang sama dengan Amazon dan Alibaba.

"Potensi market-nya besar banget karena kalau kita melihat kiblat Amazon, Alibaba, itu bisnis B2B mereka bahkan sudah dua kali lipat nilai B2C-nya. Nah kalau di Indonesia, perkembangannya mungkin masih 5 sampai 10 tahun ke belakang dari mereka, tapi kita melihat perkembangannya sudah lari ke arah sana," katanya.

Perubahan pola belanja menurutnya jadi pengubah landscape B2B. "Kalau kita lihat sekarang, perkembangan B2B itu digerakkan oleh consumer dulu. Consumer digitalnya sudah berubah nih landscape-nya. Kita lihat dulu orang kalau belanja online takut-takut, sekarang sudah biasa. Makanya itu mengubah landscape B2B," ujarnya.

Di tahun 2019, BukaPengadaan mencatat 500 buyer, 5.000 purchase order, dengan rata-rata nilai per transaksi Rp150 juta. Dalam 7 bulan terakhir, BukaPengadaan juga mencatat pertumbuhan 30% untuk rata-rata perusahaan baru yang bertransaksi.

Dalam 3 bulan terakhir, BukaPengadaan juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan 3 kali lipat rata-rata di setiap bulannya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: