Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jalanan Kosong, Sepi dan Orang Bertahan di Rumah, Kondisi Wuhan Kini Mirip Film Zombie

Jalanan Kosong, Sepi dan Orang Bertahan di Rumah, Kondisi Wuhan Kini Mirip Film Zombie Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Beijing -

Para pekerja dan pelajar internasional yang sedang berada di Kota Wuhan, China, kini hanya menggandalkan informasi dari perwakilan negara masing-masing. Sejauh ini mereka hanya diperingatkan untuk tidak meninggalkan rumah.

Ancilla Delai, seorang siswa dari Papua Nugini yang belajar di kota itu, mengatakan situasi di Wuhan sangat menegangkan, terutama setelah larangan meninggalkan kota diberlakukan.

Baca Juga: Begini Penampakan Foto Virus Korona yang Baru Dirilis China

Foto/ABC Australia

"Jalanan kosong, tidak ada orang. Mereka semua tinggal di rumah seperti yang disarankan," katanya malansir ABC Australia, Jumat (24/1/2020).

"Saya khawatir karena virus ini bisa ditularkan dari orang ke orang. Sedangkan Wuhan sendiri adalah kota dengan populasi besar."

Mengutip pihak berwenang China, populasi penduduk di Wuhan mencapai 11 juta jiwa. Kota ini telah diisolasi, dan layanan semua transportasi telah dihentikan pasca-serangan virus koruna.

Daniel Pekarek, pelajar dari Republik Ceko di Universitas Wuhan mengatakan situasi darurat ini seperti cerita di film Resident Evil.

Film ini menceritakan warga di sebuah kota fiktif yang terkena virus dan mengubah mereka menjadi zombie.

"Turut berdukacita. Kita adalah para aktor di film Resident Evil sekarang," tulisnya di Facebook.

Hingga kini, kurang lebih 18 juta orang yang tersebar di kota Wuhan, Huanggang dan Ezhou tidak diizinkan meninggalkan ketiga kota itu.

Masyarakat di lima kota lainnya di Hubei seperti Chibi, Xiantao, Qianjiang, Zhijang dan Lichuan diperkirakan juga akan segera dilarang meninggalkan kota, seperti dilaporkan South China Morning Post.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan jumlah kasus infeksi virus korona jenis baru di negara itu menjadi 830 kasus, dan menyebabkan 25 kematian, dan 8.420 kasus “kontak jarak dekat” dengan pasien.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: