Transportasi dan Tembok Besar Ditutup Antisipasi Perluasan Korban Tewas
China meningkatkan langkah untuk mengatasi virus Wuhan dengan menghentikan transportasi publik di 10 kota, menutup kuil selama Tahun Baru Imlek dan bahkan menutup sebagian Tembok Besar dan Kota Larangan.
Libur Tahun Baru Imlek yang dimulai pada Jumat (24/1/2020) dibayangi kekhawatiran tingkat infeksi virus meningkat saat ratusan juta orang melakukan perjalanan di dalam dan luar negeri.
Baca Juga: Soal Virus Korona, Kenapa WHO Tak Berlakukan Darurat Kesehatan Global?
"Hingga Kamis (23/1/2020), 830 kasus dikonfirmasi dan 26 orang tewas," ungkap Komisi Kesehatan Nasional China.
Di Wuhan, tempat wabah itu berasal sejak bulan lolu, berbagai apotek kehabisan suplai obat-obatan dan ruma hsakit dibanjiri warga yang khawatir terjangkit virus dan meminta pemeriksaan medis.
"Ada sangat banyak berita, sangat banyak data, setiap 10 menit ada update, ini mengerikan, terutama bagi orang seperti kami di lokasi terparah yang terkena wabah," papar Lily Jin, 30, warga Wuhan pada Reuters melalui telepon.
Meski pembatasan telah diterapkan di sejumlah kota untuk mencegah penyebaran wabah, China akan mengambil langkah lebih ketat dan ditargetkan.
"Penyebaran virus belum terputus. Otoritas lokal harus mengambil langkah lebih bertanggung jawab dan memperkuat tingkat kedaruratan," papar laporan CCTV.
Sebagian besar kasus berada di Wuhan, tempat asal virus itu bermula di pasar yang menjual satwa liar secara ilegal.
Riset awal menunjukkan virus itu menular ke manusia dari ular. Ada juga yang melaporkan virus itu berasal dari kelelawar.
Wuhan dengan 11 juta warga dan kota Huanggang dengan 7 juta penduduk telah dikunci otoritas.
Hampir semua penerbangan di bandara Wuhan telah dibatalkan. Bandara di penjuru dunia juga meningkatkan pemeriksaan penumpang dari China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: