"Saya putus asa, saya telah kehilangan hitungan waktu dan hari. Saya tidak tahu apakah kami berdua akan hidup untuk melihat tahun baru," ujarnya, merujuk pada Tahun Baru Imlek yang jatuh pada hari ini.
Wanita itu mengatakan kepada SCMP bahwa suaminya batuk darah dan demam 10 hari yang lalu, tetapi empat rumah sakit menolaknya karena kehabisan ruang.
"Orang-orang terus sekarat, tidak ada yang merawat mayat," katanya. "Jika ini terus seperti ini, kita semua akan dikutuk."
Meski kota Wuhan ditutup sejak Kamis lalu, virus itu terbukti sudah menyebar ke berbagai negara ketika kasus-kasus baru dikonfirmasi di Australia, Amerika Serikat dan Eropa.
Seorang pria asal Melbourne yang melakukan perjalanan ke Wuhan adalah kasus pertama yang dikonfirmasi di Australia. Dia berada di ruang isolasi di Monash Medical Centre di Clayton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: