Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terkait Virus Corona, Kemlu: Masyarakat Harus Bijak Dalam Menyikapi Informasi

Terkait Virus Corona, Kemlu: Masyarakat Harus Bijak Dalam Menyikapi Informasi Ilustrasi pria menggunakan masker untuk mencegah penularan wabah pneumonia misterius di China. | Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menyaring dan menyikapi informasi menyoal virus Corona jenis baru (2019-nCoV). Hingga Senin (27/1), korban meninggal dunia akibat virus Corona mencapai 81 orang.

"Kami mengimbau untuk WNI yang berada di dalam negeri agar bijak dalam mendapatkan informasi dan menyikapi infromasi beredar terkait wabah virus," ujar Faizasyah di Ruang Palapa Kemlu, Senin (27/1).

Baca Juga: KJRI LA: Tak Ada WNI Terjangkit Virus Corona di California

Selain itu, Kemlu juga menimbau agar WNI mempertimbangkan rencana perjalanan ke China dalam waktu dekat. Melalui @safetravel.kemlu, salah satu akun resmi milik Kemlu tanggal 25 Januari 2020, imbauan disampaikan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi WNI yang berada atau berencana mengunjungi Hong Kong dan negara-negara yang telah terdampak.

"Imbauan bagi WNI yang ada di dalam negeri adalah agar mempertimbangkan kembali rencana kunjungan ke China dan selalu merujuk informasi resmi dari pemerintah Indonesia," kata dia.

Kemlu menyatakan hingga kini belum ada pemberlakuan larangan melakukan perjalanan atau travel ban ke China. Meski begitu travel advisory atau imbauan perjalanan sudah langsung diberlakukan pada aplikasi Safe Travel.

"Belum ada travel ban ke Tiongkok. Lebih sifatnya memberikan peringatan dan advice (saran) bagi WNI yang mau ke China," katanya.

Saat ini status perjalanan ke Provinsi Hubei, China pada aplikasi Safe Travel berada di kategori merah yang artinya tidak direkomendasikan sebagai tempat tujuan WNI untuk berpergian ke sana. Status perjalanan ke wilayah China lainnya berada dalam kategori kuning atau diimbau untuk meningkatkan kehati-hatian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: