Rencana Perdamaian Timur Tengah yang Diinisiasi AS Hanya Mimpi Buruk bagi Dunia
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menyebut rencana perdamaian untuk Timur Tengah Amerika Serikat (AS) adalah sebuah mimpi buruk bagi dunia. Rencana perdamaian itu diumumkan Donald Trump, kemarin.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyebut, rencana perdamaian untuk Timur Tengah, yang diresmikan oleh Amerika Serikat sebelumnya pada Selasa, adalah sebuah "mimpi buruk" global.
Baca Juga: Rencana Perdamaian Timur Tengah Trump Disebut Iran sebagai "Pengkhianatan Abad Ini"
"Apa yang disebut 'Visi untuk Perdamaian' hanyalah proyek impian pengembang real estat yang bangkrut. Tapi, itu adalah mimpi buruk bagi kawasan dan dunia dan, semoga, menjadi pengingat untuk semua Muslim bahwa mereka telah menyerah pihak yang salah," ucap Zarif.
Zarif, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (29/1/2020), kemudian mengunggah ulang peta konseptual yang diterbitkan oleh Trump, mengubah namanya dari "Visi untuk Perdamaian" menjadi "Tidur Berjalan Menjadi Bencana".
Rencana perdamaian Timur Tengah AS itu sendiri akan menciptakan negara Palestina di beberapa bagian Tepi Barat, tetapi akan memungkinkan Israel untuk mencaplok hampir semua permukimannya di wilayah pendudukan.
Rencana itu akan memungkinkan Palestina untuk mendirikan Ibukota di pinggiran Yerusalem timur tetapi akan meninggalkan sebagian besar kota di bawah kendali Israel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: