Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Target APBN 2019 Tak Terealisasi, Misbakhun Minta Sri Mulyani Tak Permalukan Jokowi

Target APBN 2019 Tak Terealisasi, Misbakhun Minta Sri Mulyani Tak Permalukan Jokowi Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi XI DPR M Misbakhun menyayangkan kondisi perekonomian saat ini yang menurutnya mengarah pada kegagalan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI). Legislator Partai Golkar itu mengatakan, SMI berpotensi gagal dalam mengimplementasikan berbagai rencana pembangunan yang dijanjikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Jurus Misbakhun Rawat Konstituen dan Relawan Tekun

Menurut Misbakhun, realisasi APBN 2019 seakan tak memperlihatkan prestasi SMI yang pernah dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik di dunia. Merujuk laporan tentang realisasi APBN 2019 yang dipaparkan SMI pada rapat kerja di Komisi XI DPR, Kamis (30/1), Misbakhun menyatakan bahwa banyak hal tentang perekonomian nasional pada tahun lalu yang berjalan di luar skenario yang disepakati pemerintah dan DPR.

"Kalau kita lihat realisasi seperti ini tidak bisa menggambarkan bahwa Pak Jokowi sedang memberikan kepercayaan kepada menteri keuangan terbaik di dunia. Realisasinya bisa kita lihat defisit bertambah, penerimaan tidak tercapai," kata Misbakhun di hadapan SMI.

Sebagai anggota DPR dari partai yang menjadi salah satu pendukung utama Jokowi, Misbakhun mengaku tak rela jika Presiden Ketujuh RI itu dipermalukan akibat kinerja perekonomian yang buruk. Menurutnya, seharusnya SMI yang telah dipercaya oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Menkeu bisa menunjukkan kinerja positif.

"Saya tidak ingin Pak Jokowi yang sudah meng-hire Menkeu terbaik di dunia, kemudian orang mempermalukannya. Target-target ekonominya diolok-olok oleh masyarakat, diolok-olok oleh orang lain sebagai presiden tukang utang karena utangnya bertambah dan sebagainya," beber Misbakhun.

Dalam raker itu Menkeu SMI menjelaskan bahwa realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1.957,2 triliun atau tumbuh 0,7 persen dibandingkan capaian tahun 2018. Masalahnya, kata Misbakhun, terjadi defisit akibat penerimaan pajak yang hanya mencapai Rp1.331 triliun dari target  Rp 1.577 triliun dalam APBN 2019.

Menurut Misbakhun, ada defisit sebesar Rp 246 triliun yang  memberikan tekanan kepada APBN 2019. Anehnya, tutur politikus yang dikenal getol mendukung Jokowi itu, target penerimaan perpajakan kembali dinaikkan pada APBN 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: