Hai Facebook, Google, Twitter, Ada Kritik Nih dari . . . , Bunyinya: Kalian Rampas HAM Pengguna!
Jurnalis The Guardian, Carole Cadwalladr membongkar masalah perampokan data pribadi oleh konsultan politik, Cambridge Analytica dan penyimpanan data pribadi di media sosial.
Media sosial seperti Google, Twitter, dan Facebook menyimpan data pribadi penggunanya. Menurutnya, sejumlah platform itu mengganggu demokrasi dan melanggar hak asasi manusia (HAM).
"Mereka memeras data pribadi dan tidak bertanggung jawab kepada pembuat UU Perlindungan Data Pribadi di seluruh dunia," kata jurnalis itu di Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Baca Juga: Langgar UU Privasi Informasi Biometrik, Facebook Bayar Denda US$550 Juta
Parahnya, tambah Carole, tidak sedikit pemakai media sosial yang masih memberikan data pribadi mereka tanpa pertimbangan.
Ia menjelaskan, "padahal itu (data pribadi) begitu sensitif. Jajaran medsos itu dapat memanen dan memanipulasinya dengan bebas. Sementara itu, pemilik data (pengguna) justru tidak tahu efek (negatif)-nya."
Perempuan berusia 50 tersebut pun memberi masukkan kepada regulator global demi menindak tegas jajaran media sosial itu. Ia meminta pemerintah untuk membuat medsos patuh dan transparan soal bisnisnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna