Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masih Berdarah-darah, Pasar Modal Baru Bisa Sembuh Maret

Masih Berdarah-darah, Pasar Modal Baru Bisa Sembuh Maret Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih "berdarah-darah" hingga berkubang di zona merah karena anjlok 55,88 poin atau 0,94% ke level 5,884.17 poin. Pelemahan IHSG terjadi ditengah penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebesar 0,41% menjadi Rp13,712 per dolar AS. 

 

Tercata, sejumlah 6,62 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi 482.322 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp6,82 triliun. Pergerakan saham yang terpantau meliputi 107 saham naik, 312 saham turun, dan 123 saham lainnya stagnan.

 

Baca Juga: Alamaaak! Investor Asing ke Pasar Modal: Loe Gue End!

 

Analis Paramitra Alfa Sekuritas, William mengungkapkan bahwa hal tersebut memang dipengaruhi oleh ekspektasi market regional akan kembali melemah seiring dengan impact dari kejadian di China. 

 

“Investor pastinya akan cenderung untuk memilih safe heaven saat ini. So, mungkin lebih memilih emas dan obligasi dan sebagainya,” ujarnya, saat dihubungi di Jakarta, Senin (3/2/2020). 

 

Baca Juga: IHSG Jontor saat BCA dan Mandiri Jadi Ladang Cuan Investor! Nilainya Bikin Gemetar!

 

Ia menilai bila pasar modal Indonesia memang sangat sensitif dengan pengaruh dari eksternal khususnya isu yang berkaitan dengan virus corona.  “So, market kita merespon sentimental tersebut,” ucapnya. 

 

Melihat kondisi tersebut, Ia memprediksikan jika pasar modal baru akan kembali menggeliat pada Maret 2020 mendatang. Artinya, investor mesti lebih berhati-hati dan memiliki pertimbangan yang ketika memutuskan untuk berinvestasi. 

 

“Februari saya pikir cenderung flat dan cukup volatile, maybe Maret kita lihat ada improvement,” pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: