Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Virus Corona Ditemukan di Gagang Pintu Rumah

Virus Corona Ditemukan di Gagang Pintu Rumah Kredit Foto: Reuters/CNS Photo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wabah virus corona (2019-nCoV) yang terjadi akhir tahun 2019 lalu menjadi perhatian publik dunia terutama terkait pola penyebaran virus tersebut. Baru-baru ini, para ilmuan di Guangzhou China selatan mendeteksi asam nukleat dari coronavirus baru (2019-nCoV) pada gagang pintu.

Minggu lalu, para ilmuan di Guangzhou China selatan mendeteksi asam nukleat dari coronavirus baru (2019-nCoV) pada gagang pintu di rumah seorang pasien yang didiagnosis menderita penyakit ini. Hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Guangzhou, ibukota Provinsi Guangdong.

Baca Juga: Wabah Virus Corona Makin Parah, Wuhan Ubah Sejumlah Gedung Jadi Rumah Sakit Sementara

Zhang Zhoubin, wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Guangzhou mengatakan bahwa area lain yang rentan terhadap kontaminasi termasuk ponsel, keyboard, dan gagang keran. Dia mengatakan, dengan munculnya kasus yang dikonfirmasi dan diduga di Guangzhou, laboratorium Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Guangzhou telah menerima lebih dari 600 sampel biologis per hari.

"Kami menerima 660 sampel pada 2 Februari, yang mencapai batas kami," kata Zhang, seperti dikutip dari laman news.cgtn, kemarin.

Saking banyaknya sampel yang diterima, pihaknya harus meminta bantuan dari organisasi pengujian pihak ketiga dan laboratorium rumah sakit jika jumlah sampel terus meningkat.

Selain sampel biologis dari pasien yang dikonfirmasi dan diduga, pusat juga akan menguji pasien yang dikonfirmasi berdasarkan penyelidikan epidemiologis, misalnya, gagang pintu, ponsel, keyboard pasien juga akan diuji.

Untuk diketahui, hingga saat ini, data global akibat kasus ini sebanyak 14.557 kasus dengan kasus baru kemarin mencapai 2.604 kasus. Di mana dari 14.557 ribu itu 9 ribu di Hubei dan 146 kasus di luar China yang tersebar di 23 negara dengan 1 kematian di luar China, yakni Filipina. Sementara, korban yang tewas akibat virus ini sebanyak 361. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: