Berjuang Sembuhkan Pasien Corona, Petugas Medis: Tak Ada Makan-Minum, Toilet, dan Istirahat
Lebih dari 600 orang telah meninggal dunia akibat terjangkit virus baru corona yang mulai mewabah sejak akhir tahun lalu.
Meski demikian, informasi mengenai apa yang terjadi di lapangan di China, sumber wabah ini, sangat terbatas.
Awalnya, media di negara tersebut dapat memberitakan kabar mengenai epidemi ini secara rinci. Namun belakangan ini, penyedia layanan internet bahkan menghapus beberapa artikel yang mengkritik upaya pemerintah untuk membatasi penyebaran virus.
Pejabat juga bahkan membatasi penyebaran peringatan-peringatan yang dibagikan seorang dokter saat virus corona mulai menyebar.
Baca Juga: Corona Pukul Industri Penerbangan, Maskapai Ini Gigit Jari
Dalam kesempatan yang langka, BBC berbicara dengan seorang pekerja medis di Hubei, provinsi yang menjadi episenter wabah ini. Untuk melindungi identitasnya, ia hanya ingin disebut dengan nama keluarganya, Yao.
Yao bekerja di sebuah rumah sakit di kota kedua terbesar di Hubei, Xiangyang. Ia bekerja di 'klinik demam', di mana ia bertugas menganalisis sampel darah dari orang-orang yang diduga terpapar virus corona.
Sebelum wabah ini tersebar, Yao tengah merencanakan untuk pelesir ke Guangzhou untuk merayakan Imlek bersama keluarganya.
Anak dan ibunya sudah berangkat terlebih dahulu. Tapi ketika wabah menyebar, Yao memutuskan untuk bekerja sukarela di Xiangyang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: